Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kondisi Ekonomi Sosial Sumut Semakin Baik

Kondisi Ekonomi Sosial Sumut Semakin Baik Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumatera Utara, Irman Dj Oemar menyatakan kondisi ekonomi dan sosial Provinsi Sumatera Utara secara umum semakin membaik. Hal ini menurutnya dibuktikan dengan beberapa indikator pembangunan.?

Ia merinci beberapa indikator pembangunan provinsi ini yang telah menunjukkan peningkatan antara lain pertumbuhan ekonomi Sumut pada tahun 2016 menjadi 5.18 persen lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun yang sama yakni berada pada angka 5.02 persen.

"Provinsi Sumut terus berupaya meningkatkan berbagai indikator pembangunan baik makro ekonomi maupun sosial melalui berbagai sektor pembangunan," katanya Senin (29/5/2017).

Demikikan juga indikator lainnya seperti PDRB per kapita Provinsi Sumut yang tercatat terus meningkat. PDRB perkapita Sumut naik dari Rp41.02 juta pada tahun 2015 menjadi Rp44.56 juta pada tahun 2016.

Sementara indeks ketimpangan Sumut juga dinilai lebih baik dibanding dengan indeks gini nasional. Pada tahun 2016, indeks ketimpangan nasional berada pada angka 0.40, sedangkan Sumut menunjukkan angka 0.32.

"Berdasarkan pembagian kategori ketimpangan Sumut berada pada kategori sedang (0.3-0.5). Sedangkan untuk pencapaian pendapatan daerah pada APBD tahun anggaran 2013 hingga 2017 menunjukkan pertumbuhan pendapatan daerah yang terus meningkat," ujarnya.

Pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2016 mencapai 10.44 Triliun yang meningkat dibanding 2015 yang hanya Rp8.48 Triliun. Alokasi belanja daerah di tahun 2016 juga mengalami peningkatan sebesar 16.01 persen dengan porsi Belanja Tidak Langsung (BTL) sebesar 74.26 persen dan Belanja Langsung (BL) sebesar 25.74 persen.

Kurun waktu hingga 2017, komposisi belanja daerah terus mengalami peningkatan dengan kenaikan sebesar 27.30 persen dari tahun 2016-2017 dengan nilai sebesar Rp13.03 triliun dan porsi BTL sebesar 66.45 persen serta BL sebesar 33.55 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: