Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Proyeksi Penjualan Listrik PLN Hingga 2023

Begini Proyeksi Penjualan Listrik PLN Hingga 2023 Kredit Foto: Vicky Fadil
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memproyeksikan penjualan listrik dari tahun 2017 hingga 2026 mencapai sebanyak 480,2 terrawatt hour (TWh).

Pertumbuhan penjualan listrik nasional hingga 2026 rata-rata 8,3 persen berdasarkan data yang diterima di Jakarta, Kamis. Penjualan terbesar diproyeksikan terjadi pada kelompok rumah tangga sebesar 187,8 TWh.

Sedangkan untuk penjualan pada sektor industri mencapai 166,2 TWh pada tahun 2026.

Wilayah Jawa dan Bali masih mendominasi proyeksi penjualan tenaga listrik dengan sebesar 326,6 TWh. Pada proyeksi terkecil penjualan berada di wilayah Maluku sebesar 2,8 TWh. Namun rata-rata pertumbuhan di Maluku justru tertinggi yaitu mencapai 12,1 persen.

Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir juga menjelaskan kelanjutan dari proyek pembangunan pembangkit listrik, yaitu untuk di wilayah Maluku dan Papua berupa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Waai, Ambon, COD atau operasi komersial pembangkit listrik estimasi pada 2018.

Proyek tersebut berkapasitas 2x15 MW telah berhenti sejak 25 Februari 2014 dan sudah expired sejak 23 Oktober 2013 (tidak diperpanjang). Pembangunan fisik terakhir sudah mencapai 66,79 persen.

Tindak lanjut yang dilaksanakan adalah telah memutuskan untuk pengambilalihan proyek dan penugasan kepada anak perusahaan. Penugasan tersebut oleh PT PJB untuk menyelesaikan proyek mulai 21 April 2017.

Biaya penyelesaian sudah diajukan permintaan verifikasi ke BPKP pada Februari 2017, dan ekspose pada 6 Maret 2017.

Sedangkan di Papua untuk PLTU Jayapura Holtekamp berkapasitas 1x10 MW statusnya dalam proses pengujian realibility run test atau uji coba. Ditargetkan selesai akhir Mei 2017.

Kemudian untuk Sulawesi dan Nusa Tenggara ada empat PLTU yang dilaporkan ke RDP DPR, di antaranya PLTU Gorontalo, PLTU Lombok, PLTU Ende dan PLTU Bima.

PLTU Gorontalo secara keseluruhan sudah 53,62 persen, dedang dalam pengadaan trafo. PLTU Lombok perkembangan 92,54 persen. PLTU Ende perkembangan 94 persen, dan PLTU Bima sebelum terminasi perkembangannya 79,45 persen dan kelanjutannya menjadi bertambah 3,82 persen. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: