Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Refinancing Utang, Global Mediacom Terbitkan Obligasi Rp850 Miliar

Refinancing Utang, Global Mediacom Terbitkan Obligasi Rp850 Miliar Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Global Mediacom Tbk (BMTR) menerbitkan obligasi dan sukuk dengan total mencapai Rp1,5 triliun. Penawaran umum berkelanjutan (PUB) I Global Mediacom ini memiliki target dana sebesar Rp1,1 triliun. Untuk emisi obligasi tahap I yang dirilis mencapai Rp850 miliar.

Direktur Global Mediacom Oerianto Guyandi mengatakan jika dana hasil penerbitan obligasi akan dipergunakan seluruhnya untuk pelunasan sebagian (refinancing) pinjaman rupiah yang dimiliki oleh perseroan.

Perseroan akan melunasi pinjaman obligasi perseroan Seri B tahun 2012 dengan nilai fasilitas pinjaman yang akan jatuh tempo pada 12 Juli 2017 sebesar Rp1 triliun dan akan dilunasi menggunakan perolehan dana hasil penawaran umum obligasi ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp850 miliar, tidak ada pelunasan lebih awal.

"Sisa outstanding obligasi perseroan saat ini adalah Seri B sebesar Rp1 triliun, sedangkan Seri A yang jatuh tempo sudah dilunasi," katanya di Jakarta, Senin (5/6/2017).

Obligasi tersebut ditawarkan dalam tiga tenor, yakni 5, 6, dan 7 tahun. Kupon obligasi berada pada rentang 10,75-11,50 persen untuk tenor lima tahun, kisaran 11,00-11,75 persen untuk enam tahun, dan 11,25-12,00 persen untuk tujuh tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi.

Di mana, masa penawaran awal obligasi dijadwalkan pada 5-15 Juni, tanggal efektif pada 23 Juni, masa penawaran 4-5 Juli, penjatahan 6 Juli, pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia pada 10 Juli 2017.

Sementara itu, untuk Sukuk Ijarah berkelanjutan mempunyai target penghimpunan dana Rp400 miliar. Sukuk Ijarah tahap I akan dirilis senilai maksimum Rp250 miliar. Sukuk Ijarah ditawarkan dalam tiga tenor, yakni 5, 6, dan 7 tahun. Cicilan imbalan sukuk ijarah masing-masing pada rentang 10,75-11,50 persen untuk tenor lima tahun; kisaran 11,00-11,75 persen untuk enam tahun; dan 11,25-12,00 persen untuk 7 tahun.

Cicilan imbalan ijarah dibayarkan setiap tiga bulan sesuai dengan tanggal pembayaran cicilan imbalan ijarah. Dana yang diperoleh dari emisi sukuk ijarah, setelah dikurangi biaya-biaya emisi juga akan digunakan untuk refinancing dan modal kerja.

"Sekitar 60 persen dari hasil emisi sukuk ijarah akan digunakan untuk refinancing sebagian pinjaman rupiah yang dimiliki oleh perseroan, yakni pinjaman obligasi perseroan Seri B tahun 2012 dengan nilai fasilitas pinjaman yang akan jatuh tempo pada 12 Juli 2017 sebesar Rp1 triliun dan akan dilunasi menggunakan perolehan dana hasil emisi sukuk ijarah ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp150 miliar, tidak ada pelunasan lebih awal," jelasnya.

Adapun, sisa outstanding obligasi perseroan saat ini adalah Seri B sebesar Rp1 triliun, sedangkan Seri A yang jatuh tempo sudah dilunasi. Adapun, sisa dana sebesar 40 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

Dalam rangka penerbitan obligasi dan sukuk ijarah ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas efek utang jangka panjang dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yakni idA+ dan idA+ syariah.

Bertindak selaku penjamin pelaksana emisi untuk obligasi dan sukuk ini yakni, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT MNC Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Sedangkan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak selaku wali amanat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: