Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penjualan Semen Indonesia Diklaim Naik

Penjualan Semen Indonesia Diklaim Naik Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Semarang -

PT?Semen Indonesia masih mampu mencatat kenaikan penjualan hingga 10 persen di tengah persaingan yang makin sengit dan pertumbuhan proyek infrastruktur yang tidak seperti diharapkan.

"Penjualan pada periode Januari sampai dengan Mei 2017 naik 10 persen dibandingkan periode sama tahun lalu," kata Kepala Biro Komunikasi PT Semen Indonesia Sigit Wahono di Semarang, Jumat (9/6/2017).

Ia menyebutkan volume penjualan periode Mei 2017 tercatat 2,9 juta ton sehingga secara total selama 5 bulan pertama 2017 mencapai 11,5 juta ton. Diakuinya bahwa pangsa semen selama ini memang "oversupply" dengan banyaknya pemain yang masuk, termasuk industri semen asing. Akan tetapi, Semen Indonesia tetap mencatatkan pertumbuhan yang signifikan.

Untuk penguasaan pangsa pasar produk Semen Indonesia sekitar 43 persen, lanjut dia, persentase yang relatif sama dalam kurun 5 tahun terakhir. Kalau untuk serapan pasar, Sigit menjelaskan secara umum masih sama seperti tahun lalu yang didominasi penjualan ritel atau hitungan "bag" (sak) untuk segmentasi kalangan rumah tangga dan pengembang perumahan.

"Pada semester pertama tahun 'kan memang belum banyak proyek besar secara nasional, termasuk dari pemerintah. Serapannya masih didominasi penjualan ritel," katanya.

Berkaitan dengan Pabrik Semen Indonesia di Kabupaten Rembang yang masih terkendala, kata dia, tidak terlalu memengaruhi karena memang tidak dimasukkan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB). Namun, kata dia, Semen Indonesia menargetkan Pabrik Rembang mampu menyumbangkan produksi 1,1 juta ton dari prediksi kapasitas yang bisa sampai menghasilkan 1,5 juta ton.

"Memang untuk Pabrik Rembang belum masuk rencana operasional produksi atau penjualan. Namun, kami optimistis bisa menyumbang 1,1 juta ton karena kapasitasnya 1,5 juta ton. Itu pun target untuk semester dua tahun ini," katanya.

Sejauh ini, kata Sigit, Semen Indonesia tetap menaati keputusan untuk tidak melakukan penambangan dahulu di areal Pabrik Rembang menunggu hasil kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) tahap dua. (ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: