Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenperin dan UNIDO Pantau Proyek IKM Nasional

Kemenperin dan UNIDO Pantau Proyek IKM Nasional Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perindustrian dan Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDO) terus memantau perkembangan proyek kerja sama di sektor industri yang telah disepakati kedua pihak.

"Dari 13 proyek tersebut, kami melihat satu per satu. Program apa saja yang sedang berjalan, khususnya untuk pengembagan industri kecil dan menengah (IKM). Misalnya sektor otomotif dan penghasil tempe," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin (12/6/2017).

Sebanyak 13 proyek dengan nilai sebesar 40 juta dolar AS itu tertuang di dalam UNIDO-Indonesia Country Programme 2016-2020. Airlangga menyampaikan hal itu usai menerima UNIDO Representative Indonesia, Shadia Bakhait Hajarabi. Airlangga menyebutkan sudah ada lima proyek yang sedang berjalan, yakni program peningkatan kapasitas industri perikanan, efisiensi penggunaan energi di sektor industri, pengenalan manajemen pengolahan limbah industri, efisiensi sumber daya dan produksi bersih, serta pemanfaatan energi terbarukan.

Sebanyak delapan proyek yang akan dikembangkan, yaitu peningkatan nilai tambah produksi rumput laut di Sumenep, Jawa Timur dan peningkatan produksi industri tempe untuk memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat Indonesia. Selain itu, mempromosikan efisiensi energi pada IKM di Indonesia, memperkenalkan Best Available Techniques (BAT) dan Best Environmental Practices (BEP) pada proses pemanasan termal dalam industri logam di Eurocopter South East Asia (ESEA).

Selain itu, program percepatan dalam mengurangi penggunaan merkuri pada area pertambangan Gunung Botak, Maluku, meningkatkan penerapan Environmental Performance in the Extruded and Expanded industri busa, memberikan pelatihan untuk perawatan alat berat dan kendaraan niaga, serta kerja sama promosi antarzona industri.

Dalam pertemuan, juga dibahas mengenai pengembangan rumput laut sebagai bahan baku untuk pupuk organik. "Hal itu bisa menjadi proyek terbaru dari diversifikasi produk dalam pemanfaatan rumput laut. Selain itu, program SMART fish sebagai pendalaman struktur industri dan dikaji dengan roadmap yang sudah ada," katanya.

Ia berharap, proyek-proyek percontohan itu dapat dijalankan di luar Jawa sehingga akan mendukung program pemerataan ekonomi di Indonesia. "Untuk itu, kami terus menjalin komunikasi yang intensif kepada seluruh 'stakeholders' terkait agar dukungan dan komitmen dari 'donor country' bisa berjalan baik untuk seluruh pelaksanaan proyek-proyek tersebut," tuturnya. (ANT)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: