Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendapatan BIKA Turun 37,3% Jadi Rp631 Miliar

Pendapatan BIKA Turun 37,3% Jadi Rp631 Miliar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Binakarya Jaya Abadi Tbk (BIKA) meraih pendapatan sepanjang 2016 sebesar Rp 631,183 milyar atau turun 37,7% dibanding tahun sebelumnya Rp1,013 triliun.

Corporate Secretary BIKA, Andi Taslim mengungkapkan bahwa faktor ekonomi global, kondisi politik yang kurang kondusif, dan rendahnya permintaan konsumen menjadi faktor yang membuat anjloknya pendapatan perseroan.

?Tahun 2016 merupakan periode yang kurang baik bagi industri properti di Indonesia, namun BIKA dalam periode tersebut masih dapat bertahan dan menjalankan kegiatan operasionalnya. Hal tersebut terbukti dengan beberapa hasil yang telah dicapai perseoran melalui entitas anak sepanjang tahun 2016 ini.? ujar Andi setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa di Jakarta, Senin (12/6/2017).

Pada Januari 2016, perseroan melalui Entitas Anak PT Binakarya Agung Propertindo telah melakukan serah terima unit kepada konsumen untuk proyek Casablanca East Residence Tower Dallas dan Casablanca. Lalu pada bulan Agutus 2016, perseroan melalui Entitas Anak PT Satwika Permai Indah memulai pembangunan kawasan perumahan Park Residence Extension untuk tipe Alamanda yang terletak di Paradise Boelevard Selatan, Cengkareng, Jakarta Barat.

Kemudian BIKA melalui Entitas Anak PT Mitragama Intiperkasa pada semester pertama tahun 2017 ini telah memulai pemasaran The Palm 3 Residence yang merupakan Kawasan landed house dan commercial yang terletak di Cijengkol, Bekasi Jawa Barat di atas lahan seluas kurang lebih 42 ha.

?Pencapaian-pencapaian tersebut merupakan bukti keseriusan BIKA sebagai salah satu perusahaan pengembang properti di Indonesia,? kata dia.

Sementara itu, untuk total aset perseroan sepanjang 2016 mengalami peningkatan sebesar 12,31% menjadi sebesar Rp2,4 Triliun dari sebelumnya pada tahun 2015 sebesar Rp2,137 Triliun. Liabilitas perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 17,71% menjadi sebesar Rp1,731 triliun dari sebelumnya sebesar Rp1,470 triliun. Sedangkan Ekuitas Perseroan pada tahun 2016, yaitu sebesar Rp669,46 milyar meningkat tipis sebesar 0,4% dari tahun 2015, yaitu sebesar Rp666,79 milyar.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terkait