Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menaikkan Pamor Perbankan Syariah dengan Spin-Off UUS

Menaikkan Pamor Perbankan Syariah dengan Spin-Off UUS Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Market share perbankan syariah terus berkembang meski dari sisi besaran masih belum besar proporsinya. Sejauh ini proporsi aset perbankan syariah sebesar 5,36%. Adapun penyokong terbesarnya dari bank umum syariah (BUS) sebesar 70%.

Sampai dengan April 2017, aset perbankan syariah sudah mencapai Rp372,28 triliun. Pertumbuhan pada periode tersebut mencapai sebesar 22,69% secara year-on-year (yoy). BUS memang menunjukkan pertumbuhan aset yang paling signifikan. Pertumbuhan tersebut tertinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan aset unit usaha syariah (UUS) dan BPRS.

Pertumbuhan aset BUS mencapai 23,39% pada periode tersebut, sedangkan pertumbuhan aset UUS dan BPRS masing-masing sebesar 21,98% dan 16,42%. Oleh karena itu, kesimpulan umumnya perbankan syariah memang tumbuh positif.

"Perbankan syariah bukan tidak tumbuh, tapi karena industri keuangan lainnya juga tumbuh. Jadi, terlihat seolah-olah tidak jalan," kata Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK Ahmad Soekro Tratmono saat diskusi Roadmap Perkembangan Keuangan Syariah?di Jakarta, Rabu (14/6/2017).

OJK terus mendorong perbankan syariah untuk melakukan spin-off pada UUS. Dapat dibayangkan efeknya saat terjadi perubahan dari UUS menjadi BUS. Pertumbuhan aset perbankan syariah sudah bisa dipastikan akan tumbuh pesat. Oleh karena itu, stimulus spin-off menjadi agenda dalam perbankan syariah di Indonesia.

Menurut Soekro, Bank Jatim akan melakukan spin-off UUS tahun ini. Namun ada pula yang mundur tidak jadi spin-off tahun ini, yakni Bank Sinarmas. Sampai dengan saat ini, jumlah BUS di Indonesia sudah mencapai 13 bank, sedangkan jumlah UUS sebanyak 21 dan BPRS sebanyak 166.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Arif Hatta
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: