Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Google Akan Hapus Konten Ekstrimis di Youtube

Google Akan Hapus Konten Ekstrimis di Youtube Kredit Foto: Reuters/Charles Platiau
Warta Ekonomi, Jakarta -

Alphabet Inc Google akan menerapkan lebih banyak langkah untuk mengidentifikasi dan menghapus konten ekstremis teroris atau kekerasan di platform berbagi video yaitu YouTube, perusahaan tersebut dalam sebuah posting blog mengatakan, pada hari Minggu (19/6/2017).

Google mengatakan akan mengambil posisi yang lebih keras dalam video yang mengandung konten religius supremasi atau penghasutan dengan mengeluarkan peringatan untuk tidak melihatnya atau merekomendasikannya untuk digunakan sebagai endorsements oleh para pengguna, walaupun mereka tidak secara jelas melanggar kebijakannya.

Perusahaan juga akan menggunakan lebih banyak sumber daya teknik dan meningkatkan penggunaan teknologi untuk membantu mengidentifikasi video ekstremis, selain melatih pengklasifikasi konten baru untuk mengidentifikasi dan menghapus konten semacam itu dengan cepat.

"Sementara kami dan orang lain telah bekerja bertahun-tahun untuk mengidentifikasi dan menghapus konten yang melanggar kebijakan kami, kebenaran yang tidak nyaman adalah bahwa kami, sebagai sebuah industri, harus menyadari bahwa semakin banyak yang harus dilakukan. Sekarang," kata penasihat umum Google, Kent Walker. Bit.ly/2rLgYEd

Google akan memperluas kerja sama dengan kelompok kontra-ekstremis untuk mengidentifikasi konten yang dapat digunakan untuk menyebarkan radikalisasi dan perekrutan ekstremis, katanya.

Perusahaan juga akan menjangkau informasi tentang Islamic State atau Negara Islam melalui iklan online yang ditargetkan dan mengalihkannya ke video anti-teroris untuk mengubah pemikiran mereka tentang bergabung.

Jerman, Prancis dan Inggris, negara-negara di mana warga sipilnya terbunuh dan terluka dalam pemboman dan penembakan oleh militan Islam dalam beberapa tahun terakhir, telah menekan Facebook dan penyedia media sosial lainnya seperti Google dan Twitter untuk berbuat lebih banyak untuk menghapus konten militan dan hate speech.

Facebook pada hari Kamis menawarkan wawasan tambahan tentang upayanya untuk menghapus konten terorisme, sebuah tanggapan terhadap tekanan politik di Eropa terhadap kelompok militan yang menggunakan jaringan sosial untuk propaganda dan proses rekrutmen.

Facebook telah menggenjot penggunaan artificial intelligence seperti pencocokan gambar dan pemahaman bahasa untuk mengidentifikasi dan menghapus konten dengan cepat,? pungkas perusahaan itu dalam sebuah posting blog.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: