Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia 'Sah' Jadi Anggota Komisi Kelautan Antar-Bangsa

Indonesia 'Sah' Jadi Anggota Komisi Kelautan Antar-Bangsa Kredit Foto: Reuters/ Charles Platiau
Warta Ekonomi, London -

Indonesia berhasil memenangkan pemilihan anggota Dewan Eksekutif Komisi Kelautan Antar-bangsa, atau Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) UNESCO pada the 29th IOC UNESCO Assembly Meeting di Markas Besar UNESCO, Paris.

Posisi tersebut akan disandang Indonesia selama dua tahun (2017 sd 2019) bersama dengan Australia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Palau, Thailand, dan Tiongkok yang mewakili 44 negara di Asia Pasifik. Secara umum, pada pemilihan ini terpilih 40 negara sebagai Anggota Dewan Eksekutif IOC yang mewakili 148 negara anggota IOC.

Duta Besar/Dewatap RI untuk UNESCO, T. A. Fauzi Soelaiman di London, Jumat (30/6/2017), menyebutkan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, posisi Indonesia sebagai Anggota Dewan Eksekutif akan membuka peluang yang semakin lebar dalam mewujudkan Poros Maritim Dunia.

Dikatakan upaya ini tidak terlepas dari perjuangan panjang dari sejak Informal Consultation Process (ICP) tentang The Effects of Climate Change on Oceans di PBB New York, Mei lalu. Kemudian diikuti dengan UN Ocean Conference di PBB New York awal Juni lalu. Pertemuan IOC Assembly ke 29 diadakan di Kantor Pusat UNESCO Paris tanggal 21-29 Juni.

Delegasi Republik Indonesia yang diketuai Kepala BMKG, dengan anggota terdiri dari perwakilan Kemenko Maritim, LIPI dan Kantor Delegasi Tetap RI di UNESCO, Paris. Assembly dibuka oleh Presiden IOC, Prof. Peter M. Haugan.

Direktur Jenderal UNESCO, Mrs. Irina Bukova, dalam sambutan merujuk pada kesuksesan United Nation Conference on the Ocean yang baru saja diselenggarakan di PBB, New York tanggal 5-9 Juni lalu.

Dirinya menyatakan keyakinannya bahwa kemitraan dalam the Decade of Oceans akan semakin mendorong pemahaman tentang laut dan manfaatnya yang lebih luas bagi kehidupan masyarakat.

Dalam laporannya, Sekretaris Jenderal IOC, Dr. Vladimir Ryabinin memberikan penjelasan terkait dengan diterbitkannya the First Edition of Global Ocean Science Report. Dikatakannya, perlunya mensinkronkan kebutuhan regional dengan sasaran global untuk lebih mengintegrasikan sumberdaya kelautan.

Dalam presentasinya, Sekjen IOC mengkaitkan penjelasannya terutama dalam perspektif Agenda 2030, UN Oceans Conference. Dalam menanggapi pernyataan Sekjen IOC, anggota mengapresiasi gagasan baru Pembangunan Kapasitas terkait dengan Ocean Literacy dan dukungan kepada para peneliti muda.

Presiden IOC, merujuk pada kesepakatan EC IOC Meeting ke 49, berharap untuk terus melanjutkan pengembangan International Decade on Ocean Science for Sustainable Development (2021-2030) dengan tema Towards the ocean we need for the future we want.

Sebelum pemilihan, Kepala BMKG menjadi panelist dalam Side Event The Next Tsunami yang diselenggarakan USA, bersama dengan Administrative Director NOAA, Dr. Craigh McLeland, dalam rangka pemberian sertifikat Tsunami Ready kepada Samoa dan British Virgin Island pada tanggal 26 Juni 2017.

Selain itu, Kepala BMKG juga memberikan presentasi dalam kapasitasnya sebagai Chair Intergovernmental Coordination Group of Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System (ICG/IOTWMS). Dalam presentasinya, dirinya melaporkan hasil sidang ICG/IOTWMS yang telah diadakan di Malaysia tanggal April lalu yang merangkum kemajuan kegiatan IOTWMS dari tahun 2015 sd 2017.

Di sela-sela pertemuan, BMKG menanda-tangani Perjanjian Kemitraan dengan IOC, yang ditanda-tangani Kepala BMKG, Dr. Andi Eka Sakya, dengan Sekretaris Jenderal IOC, Dr. Vladimir Ryabinin, dalam mendukung Indian Ocean Tsunami Information Centre (IOTIC) BMKG Program Office di Indonesia dari tahun 2017 sd 2022.

Pada pertemuan tersebut, Chairman IOC Sub-Commision untuk Western Pacific mengutarakan apresiasi kepada Indonesia atas terpilihnya Deputi LIPI Dr. Zainal Arifin sebagai Vice Chair of IOC WESTPAC untuk periode 2017-2019 dan ditetapkannya Pusat Penelitian dan Pelatihan Regional untuk Marine Biodiversity dan Ecosystem Health di LIPI. Pada kesempatan itu, juga diumumkan Indonesia akan menjadi tuan rumah dan komite untuk penyelenggaraan simposium internasional IOC WESTPAC yang ke 11. (HYS/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: