Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2017, Industri Tekstil Ditargetkan Tumbuh 1,8%

2017, Industri Tekstil Ditargetkan Tumbuh 1,8% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perindustrian menargetkan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri tumbuh positif hingga sekitar 1,6-1,8% pada tahun 2017 atau naik dibanding tahun lalu yang mencapai 1,2%.

"Untuk itu, insentif yang diperlukan guna mendorong kinerja industri TPT antara lain penurunan tarif energi listrik dan gas, perlindungan pasar dalam negeri dari impor ilegal serta kemudahan akses penjualan ke dalam negeri serta insentif ekspor,? kata Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA), Achmad Sigit Dwiwahjono di Jakarta.

Kemenperin mencatat, industri TPT mampu menyumbang devisa negara sebesar US$11,87 miliar atau 8,2% dari total ekspor nasional pada tahun 2016. Sementara itu, nilai ekspor sektor ini pada periode Januari-Mei 2017 sekitar US$5,11 juta atau naik 3,40% dibandingkan periode yang sama tahun sebeiumnya.

Selama Januari-Mei 2017, industri TPT menyerap 2,69 juta tenaga kerja atau 17,03% dari total tenaga kerja industri manufaktur. Pada tahun 2016, nilai investasi industri TPT mencapai Rp7,54 triliun.

?Selama tiga tahun terakhir, industri TPT nasional mengalami kontraksi dalam pertumbuhannya. Hal ini didorong oleh investasi baru maupun perluasan pabrik,? ungkap Sigit.

Nilai investasi industri TPT sampai triwulan I tahun 2017 untuk penanaman modal asing, mencapai US$174,51 ribu atau naik 17,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$147,92 ribu.

Lebih lanjut, Sigit menyampaikan bahwa produk domestik bruto (PDB) atas harga dasar berlaku untuk Industri TPT sampai dengan triwulan I tahun 2017 mencapai Rp35,98 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp35,60 triliun. "Pertumbuhan industri TPT pada triwulan I-2017 juga mengalami kenaikan sekitar 0,03% dibandingkan periode yang sama tahun 2016,? tuturnya.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa potensi pasar domestik maupun global untuk industri TPT masih terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan semakin tingginya permintaan akan kebutuhan tekstil non-sandang. Misalnya untuk kebutuhan rumah tangga dan furniture.

?Kami optimistis industri TPT nasional mampu berdaya saing global. Apalagi industri ini telah terintegrasi dari hulu sampai hilir dan produknya dikenal memiliki kualitas yang baik di pasar internasional,? ungkapnya. Namun, industri ini masih mengalami berbagai tantangan, salah satunya adalah kondisi permesinan yang mayoritas usianya sudah tua,terutama pada industri pertenunan dan perajutan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: