Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Semester I-2017, Perbankan Sumsel Tumbuh Positif

Semester I-2017, Perbankan Sumsel Tumbuh Positif Kredit Foto: Irwan Wahyudi
Warta Ekonomi, Palembang -

Sektor perbankan di Sumatera Selatan mengalami pertumbuhan positif pada semester I/2017 meski daerah ini masih dipayungi pelemahan ekonomi dampak merosotnya harga komoditas karet dan batubara sejak dua tahun terakhir.

Region Head Sumatera II dan Kalimantan Bank OCBC NISP Joseline Merlin di Palembang, mengatakan, walau belum mengeluarkan rilis resmi tapi OCBC Cabang Palembang diperkirakan mengalami pertumbuhan kinerja 15 persen pada semester I/2017.

"Program amnesti pajak bisa dikatakan cukup membantu kami di lembaga jasa keuangan karena banyaknya dana masuk ke dalam negeri, selain itu khusus di Palembang, OCBC melihat pengaruh Asian Games ternyata sudah terasa pada tahun ini," kata Joseline.

Ia mengatakan, pertumbuhan kinerja perusahaannya di bidang penghimpunan dana pihak ketiga dan penyaluran kredit dapat tumbuh positif juga tak lepas dari perbaikan infrastruktur transaksi digital dan sumber daya manusia.

"Sektor internal kami sendiri sudah bisa dikatakan sudah kokoh sehingga saat ini waktunya lepas landas. Perusahaan sangat optimistis pada akhir tahun dapat meningkatkan kinerja 20 persen jika dibandingkan tahun lalu," kata Joseline.

Capaian positif ini bukan hanya diraih perbankan swasta, tapi juga perbankan plat merah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Palembang. BTN telah merealisasikan Kredit Kepemilikan Rumah sebanyak 3.500 unit pada semester I/2017.

Kepala BTN Cabang Palembang Adrian Syahbandi mengatakan, capaian ini cukup menggembirakan di tengah menurunnya daya beli masyarakat dalam dua tahun terakhir yang dipengaruhi dampak krisis ekonomi global.

Perekonomian Sumsel diketahui sangat tergantung dengan harga komoditas, sementara harga karet rakyat masih dibawah standar yakni Rp6.000/kg dari seharusnya di atas Rp10.000/kg.

"Targetkan hingga akhir tahun 7.000 unit tapi pertengahan tahun sudah tercapai 3.500 unit. Meski ini sesuai harapan tapi tetap saja cukup mengejutkan, apalagi pada satu bulan terakhir kami bisa merealisasikan 1.000 unit," kata Adrian.

Pada tahun lalu, OJK mencatat total aset perbankan di Sumsel meningkat jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yakni 9,12 persen, dari Rp 113,50 triliun kini menjadi Rp 123,86 triliun.

Sedangkan market share perbankan Sumsel tahun 2016 terhadap perbankan nasional mencapai 1,13 persen. Kemudian pertumbuhan total aset tersebut turut dipengaruhi oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 5,74 persen.

Berdasarkan catatan ini, Otoritas Jasa Keuangan Region 7 Sumatera Bagian Selatan sangat optimistis bahwa target pertumbuhan kinerja perbankan sebesar 9-13 persen pada 2017 dapat tercapai. Salah satu faktor penggeraknya karena Sumsel menjadi tuan rumah Asian Games XVII tahun 2018. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: