Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Jokowi Minta Aceh Tekan Angka Pengangguran

Presiden Jokowi Minta Aceh Tekan Angka Pengangguran Kredit Foto: Antara/Rosa Panggabean
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo saat membuka rapat terbatas (ratas) mengenai proyek strategis nasional dan program prioritas nasional di provinsi Aceh di Kantor Presiden Jakarta, meminta agar Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan jajarannya dapat bekerja untuk menekan angka pengangguran yang mencapai 7,93 persen.

"Dengan modal kekayaan alam dan potensi yang dimiliki Aceh, saya yakin kita akan dapat membuat pembangunan antardaerah, antarwilayah di Aceh tersebar secara merata dan mampu menekan jumlah pengangguran terbuka di provinsi Aceh yang saat ini mencapai 7,93 persen," kata Presiden Joko Widodo, Selasa (11/7/2017).

Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Kerja seperti Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator bidang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan menteri lainnya serta Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah yang baru dilantik pada 5 Juli lalu.

"Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang diberikan pengakuan dan penghormatan dari negara sebagai daerah istimewa dan sekaligus mendapatkan otonomi khusus," ungkap Presiden.

Presiden berharap agar dengan status sebagai daerah istimewa dan otonomi khusus bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, bukan hanya untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Aceh, tapi juga bagi kemakmuran Indonesia serta memperkokoh NKRI, Negara Kesatuan RI yang berbhineka tunggal ika.

Saat ini, berdasarkan data, pertumbuhan ekonomi di Aceh pada kuartal I 2017 tercatat 2,87 persen, masih di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang pada kuartal I 2017 tumbuh 5,01 persen.

"Oleh sebab itu, gubernur dan wakil gubernur dan seluruh jajaran pemerintah provinsi Aceh memililiki sebuah pekerjaan rumah yang besar, kerja keras dan mengelola, serta memanfaatkan seluruh potensi keunggulan Aceh agar dapat mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi di Aceh sekaligus memberikan kesejahteraan bagi rakyat Aceh," ucap Presiden.

Presiden meminta agar ada pengembangan sektor-sektor unggulan serta sektor industri pertanian dan tidak lupa melakukan integrasi antarsektor hilirisasi industri dan juga penyiapan SDM.

"Untuk menopang sektor unggulan, pemerintah pusat akan mempercepat proyek-proyek infrastruktur di Aceh mulai dari pembangunan beberapa bendungan, pembangunan pembangkit tenaga listrik, sampai dengan percepatan pembangunan infrastruktur untuk KEK (kawasan ekonomi khusus) di Lhoksemuawe," jelas Presiden.

Upaya-upaya pembangunan di Aceh menurut Presiden harus menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, nilai-nilai kearifan lokal serta mampu mendorong partisipasi dan keterlibatan warga Aceh dalam memajukan daerahnya.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang ditetapkan pada 8 Januari 2016, ada 6 proyek strategis nasional di Aceh.

Proyek-proyek itu adalah bendungan Paya Seunara, bendungan Rajui, bendungan Keureuto, bendungan Rukoh, bendungan Tiro serta percepatan infrastruktur Kawasan Ekonomi Khusus Lhokseumawe. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: