Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Baru Masuk Bursa, MARK Targetkan Bisa Produksi 420 Ribu Sarung Tangan per Bulan

Baru Masuk Bursa, MARK Targetkan Bisa Produksi 420 Ribu Sarung Tangan per Bulan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) yang merupakan perusahaan produsen sarung tangan ini berharap pada tahun ini kapasitas produksinya bisa berada di angka 420 ribu unit per bulan. Padahal, pada tahun lalu kapasitas produksi perusahaan batu 280 ribu unit per bulan.?

Presiden Direktur MARK, Yeoh Sek Boon menuturkan bahwa penjualan produk perseroan terutama ditujukan kepada produsen sarung tangan di luar negeri. Sekitar 65 persen produk perseroan dijual kepada produsen sarung tangan di Malaysia, yang merupakan produsen sarung tangan terbesar di dunia.?

"Selebihnya, sekitar 25 persen produk perseroan di ekspor ke Thailand dan Vietnam, sedangkan sisanya 10 persen ditujukan untuk produsen sarung tangan di dalam negeri," katanya di Jakarta, Rabu (12/7/2017).

Ia mengaku bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik di masa mendatang. Permintaan sarung tangan meningkat 10 persen per tahun dengan sangat stabil dan diperkirakan berlanjut di masa mendatang.

"Peningkatan kesadaran masyarakat dunia akan kesehatan dan penyakit menular juga akan meningkatkan pemakaian sarung tangan, sehingga masih terdapat ruang yang cukup besar untuk perseroan tetap bertumbuh," ungkapnya.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang telah diaudit pada tanggal 31 Desember 2016, perseroan berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp207,22 miliar dengan laba komprehensif sebesar Rp21,15 miliar. Jumlah aset sebesar Rp170,93 miliar dan jumlah ekuitas sebesar Rp80,62 miliar.?

Ia menjelaskan bahwa penjualan bersih perseroan pada tahun lalu meningkat jika dibandingkan dengan sebelumnya. Hal itu disebabkan meningkatnya kapasitas produksi sebagai dampak permintaan dari pelanggan yang?semakin meningkat.?

Ia mengaku, pelanggan perseroan sebagian besar berasal dari luar negeri, yaitu Malaysia, Thailand, Vietnam, dan China. "Penjualan bersih perseroan yang berasal dari luar negeri mencapai Rp178,05 miliar," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: