Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Saham Gocapan, Pemilik Sevel Tak Mau Didepak dari Bursa

Jadi Saham Gocapan, Pemilik Sevel Tak Mau Didepak dari Bursa Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham PT Modern Internasional Tbk (MDRN) beberapa waktu terakhir ini berada di posisi Rp50 per saham. Masuknya saham MDRN di kategori saham gocapan pascamanajemen MDRN memutuskan untuk menutup seluruh gerai 7-Eleven yang ada di Indonesia.

Meski begitu, Direktur MDRN Donny Sutanto tetap berharap sahamnya bisa terus diperdagangankan di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Mengenai listed di bursa itu bukan keputusan kami, tapi kami sudah jelaskan ke bursa kalau kami punya bisnis lain. Tapi kami tetap ingin listing di bursa," terangnya di Jakarta, Jumat (14/7/2017).

Dalam pertemuannya dengan pihak BEI, Donny menjelaskan bisnis yang perseroan miliki saat ini bukan sekedar di bidang convenience store atau Sevel semata, namun perseroan juga mempunyai bisnis unit medical imaging yang memegang hak distribusi tunggal medical imaging equipment dengan merek Shimadzu dan dental imaging equipment dengan merk Sirona di mana bisnis ini masih mempunyai potensi yang sangat besar.

Selain itu, perseroan juga masih memiliki entitas anak PT Modern Data Solusi yang memegang hak distribusi tunggal untuk RICOH copy mesin. MDRN pun tetap akan mencari peluang bisnis lainnya guna mendukung keberlangsungan perusahaan.

"Dengan berjalannya kembali dan berkembangnya bisnis-bisnis unit yang ada, kami berharap bisa menopang operasional perseroan pascapenghentian operasional bisnis Sevel. Ke depannya apabila seluruh kewajiban telah diselesaikan, manajemen akan memikirkan kembali potensi-potensi bisnis lain yang dapat dilakukan perseroan," tukasnya.

Seperti diketahui, MDRN telah menutup seluruh gerai 7-Eleven yang dioperasikan oleh anak usahanya Modern Sevel Indonesia pada 30 Juni 2017. Penutupan gerai dilakukan karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki perseroan untuk menunjang operasional gerai-gerai 7-Eleven. Hal ini terjadi setelah rencana penjualan dan transfer segmen bisnis kepada Charoen Phokphand Restu Indonesia batal dilaksanakan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: