Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Beratnya Syarat dari Seven Eleven Inc, Buat Sevel Tutup

Beratnya Syarat dari Seven Eleven Inc, Buat Sevel Tutup Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anak usaha PT Charoen Pokhpand Tbk (CPIN), yakni PT Charoen Pokhpand Restu Indonesia (CPRI) ternyata bukan satu-satunya perusahaan yang mengincar kepemilikan gerai 7-Eleven di Indonesia. Pemilik lisensi Sevel di Indonesia, yakni PT Modern Sevel Indonesia (MSI) melalui induk usahanya PT Modern Internasional Tbk (MDRN) menyampaikan jika sebelumnya sudah ada beberapa perusahaan yang juga tertarik untuk mengambil alih Sevel.?

Direktur Keuangan Modern Internasional, Chandra Wijaya mengatakan jika sejak tahun 2015, perusahaan telah berusaha untuk menjalankan strategi restrukturisasi dan konsolidasi perusahaan dengan secara aktif mencari investor baru guna menyelamatkan perusahaan dan seluruh karyawan yang ada.?

Kurangnya dukungan dan kerja sama dari pemilik Sevel, yakni Seven Eleven Inc (SEI) yang menerapkan persyaratan yang sangat memberatkan, membuat para investor potensial mengurungkan niatnya untuk melakukan investasi.?

"Persyaratan yang memberatkan itu salah satunya adalah dengan hanya memberikan waktu masa berlaku franchise selama satu tahun bagi investor untuk menyelesaikan segala masalah yang ada, membuat mereka mungurungkan niat," ujarnya, di Jakarta, Jumat (14/7/2017).?

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Modern Internasional, Donny Sutanto mengungkapkan jika pihaknya tidak mengetahui secara detail mengapa pihak SEI menolak setiap potensial investor, seperti CPRI yang bahkan sudah melakukan conditional sales purchase agreement (CSPA).?

"Kami sebelum ini terjadi (penutupan Sevel) kami cari partner unuk menyelamatkan pegawai. Tapi semua partner mundur. Terakhir dengan Charoen Pokhpand yang sudah sampai purchase agreement. Tapi kita tidak tahu kenapa batal. Penjualan Sevel akan bisa dieksekusi jika disetujui beberapa pihak yang salah satunya pemilik Sevel di US. Kami tidak tahu detail (pembatalan penjualan)," ujarnya.?

Seperti diketahui, ada 2014 total liabilita MSI mencapai Rp750,96 miliar, lalu meningkat menjadi Rp924,16 miliar di 2015 dan kembali naik jadi Rp995,88 miliar di 2016. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan piutang usaha perseroan. Pada 2015 penjualan MSI mulai menurun ke level Rp886,15 miliar. Kala itu perseroan mengalami kerugian operasional Rp49,58 miliar dan rugi tahun berjalan sebesar Rp127,7 miliar.

Kinerja MSI semakin terpuruk pada 2016, tercatat penjualan semakin turun menjadi Rp675,27 miliar. Rugi operasional juga semakin besar menjadi Rp695,78 miliar dan rugi tahun berjalan meningkat ke level Rp554,87 miliar.

Karena langkah MSI semakin terseok-seok, akhirnya sang induk usaha PT Modern Internasional Tbk (MDRN) memutuskan untuk menjual master franchise Sevel Indonesia kepada PT Charoen Pokphand Restu Indonesia (CPRI) yang merupakan anak usaha dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Nilai transaksi mencapai Rp1 triliun, CPRI akan mengakuisisi lisensi Sevel di Indonesia beserta seluruh asetnya. Rencana tersebut batal terjadi karena tak terjadi kesepakatan atas pihak yang berkepentingan. ?

Lantaran batalnya akuisisi tersebut, kini MDRN mengumumkan akan menutup seluruh gerai Sevel. Terhitung per tanggal 30 Juni 2017 seluruh gerai Sevel di bawah manajemen MSI akan berhenti beroperasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: