Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Panglima: Narkoba Sama Bahayanya Dengan Terorisme

Panglima: Narkoba Sama Bahayanya Dengan Terorisme Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan ancaman narkoba bagi masyarakat tidak kalah berbahaya jika dibandingkan dengan terorisme.

"Antara terorisme dan narkoba, dua-duanya perlu diwaspadai. Namun, yang sangat disayangkan terorisme yang lebih dibesar-besarkan, padahal narkoba tidak kalah berbahaya karena sudah sampai dimana-mana," ujar dirinya di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat (15/7/2017) malam.

Lebih lanjut, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu mengatakan bahwa setiap tahunnya, sebanyak 15 ribu orang Indonesia meninggal akibat cengkeraman narkoba.

"Dan jumlah yang meninggal ini setiap tahun meningkat terus. Sementara korban bom dari dulu hingga sekarang tidak sampai 1.500 orang. Ini makanya saya katakan narkoba juga menjadi ancaman besar bagi kita," ungkapnya.

Lebih-lebih, saat ini menurut Gatot Nurmantyo, persebaran obat-obatan terlarang di Tanah Air ini masif, sudah mencapai kawasan perkebunan dan daerah terluar Indonesia.

"Dari Tiongkok masuk ke Indonesia menurut informasi itu 250 ton sabu. Satu ton sabu itu bisa dikonsumsi untuk lima juta orang. Ini ancaman berat bagi kita," tegas Panglima.

"Makanya dua tahun yang lalu, kami punya hukuman tambahan bagi anggota TNI yang terlibat narkoba, yaitu langsung dipecat. Bayangkan saja, kalau sedang sakau dan latihan menembak siapa pun bisa jadi korban, daripada seperti itu saya pecat saja," ungkap dirinya.

Terkait dengan penanganan narkoba ini, Panglima TNI juga menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang menggagalkan penyelundupan satu ton sabu di wilayah Serang, Banten, pada Kamis.

"Saya apresiasi kepolisian dan BNN, pengungkapan jumlah sabu itu terbesar selama Indonesia berdiri," pungkasnya. (HYS/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: