Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Sebab Investor Asing Akan Banyak Datangi Indonesia

Ini Sebab Investor Asing Akan Banyak Datangi Indonesia Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Kemenko Maritim Luhut Panjaitan mengatakan arus investasi asing akan lebih banyak masuk ke Indonesia mengingat Indonesia makin transparan dalam perizinan dan terpenting return modal investasi 7-8 tahun.

Dia mencontohkan investasi Hydropower plant 7.080 MWdi Kecamatan Long Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

?Kalau return jelas orang akan suka ke kalimantan Utara kenapa? Hydropower itu cost persen hanya 4 sen kalau sudah payback kira-kira 2 sen. Jadi industri-industri tadi itu. Dan 40 persen masalah listrik. Kalau dia bikin itu sekarang dibandingkan misalnya contoh di Cina kalau harga listrik 14 sen-16 per kg watt. Dari sini saja dia mereka sudah dapat return yang bagus,? bebernya dalam penjelasan kegiatan Rakorpusda dengan Gubernur BI Agus Martowardoyo bersama Menko Maritim, wakil Menteri ESDM Acandra Tahar, Menhub Budi Karya, Gubernur Kaltim Awang Faroek, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie, di Balikpapan, belum lama ini.

Selain itu contoh kasus yang baik di Polowali Mandar, Sulbar dia sudah bayar pajak Rp1,7 triliun dan investasi US$7,2 milar. ?Buat mereka return antara 7-8 tahun buat itu semua orang maulah,? sebutnya.

Contoh kasus yang sukses terjadi di Konawe, Sultra dengan investasi US$1,5 miliar untuk industri nikel dan sudah produksi pada Agustus mendatang.

Untuk itu tinggal pemda ikut membantu dengan tidak membuat aturan daerah yang memberatkan investor dan rumit.

?Kita akan aman itu siapapun investor apakah Jepang, Tiongkok, atau kombinas, Amerika atau siapa saja kita sudah miliki paremeter-parameter yang jelas,? tandasnya.

Riwayat investasi yang bagus dan sukses ini menjadi refrensi Indonesia untuk terus mendatangkan investor sehingga persoalan pendanaan tidak perlu dikhawatirkan termasuk soal hutang karena merupakan privat sektor.

?Pertanggungjawaban pemerintah hanya umberalla saja tidak akan menambah rasio hutang kita terhadap PDB yang masih dibawah 30 persen,? jelasnya.

Pada kesempatan itu Luhut juga menyatakan siap berdebat dengan pengamat yang kerap menyoroti hutang Indonesia. ?Saya berkali-kali saya undang di Jakarta tolong yang pintar-pintar datangi saya jangan lihat saya galak, karena saya tentara. Saya tau itu. Saya nggak bodo-bodo amat lah tapi saya nggak sepintar pak Gubernur BI tapi saya ngertilah barang itu,? tandasnya.

Daerah-daerah yang memiliki limpahan sumber daya alam, sudah saatnya mutlak melakukan hilirisasi. ? Hilirisasi itu mutlak, kita nggak boleh lagi mengekspor low materil. Kita harus selalu melihat added value. Morowali itu added value sudah seratus kali sekarang kalau disampai sudah sampai carbon bisa 1000 kali (value added) tergantung nanti dilakukan,? tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: