Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mahasiswa Universitas Sydney Buktikan Gambut Bukan Penyebab Kebakaran Lahan

Mahasiswa Universitas Sydney Buktikan Gambut Bukan Penyebab Kebakaran Lahan Kredit Foto: Gapki
Warta Ekonomi, Pekanbaru -

Mahasiswa University of Sydney telah mengubah pandangan negatif atas industri kelapa sawit setelah melakukan peninjauan langsung ke kebun sawit PT Karya Tanah Subuh (PT KTU).

Hal ini disampaikan oleh Profesor Budiman Minasny, seorang dosen di University of Sydney dalam acara Field Trip to the Sustainable Palm Oil Industry and Peatland Management?di Kabupaten Siak, Riau, pekan lalu.

Dosen Fakultas Ilmu Pertanian yang berdarah Indonesia tersebut menyatakan banyak informasi yang berkembang di Australia mengenai industri kelapa sawit Indonesia yang mungkin saja berpengaruh terhadap cara pandang para mahasiswa. Untuk itu, dirinya berinisiatif mengajak mahasiswa untuk melihat secara langsung pengelolaan perkebunan sawit di Riau.

"Para mahasiswa ini memiliki pandangan yang beragam mengenai pengelolaan perkebunan sawit di Indonesia. Sejak awal saya tidak mau mengatakan pandangan saya, saya ingin mereka melihat langsung dan menyimpulkan sendiri hasil pengamatan di lapangan," ucap Budiman.

Dalam studi lapangan tersebut, mahasiswa diperkenalkan dengan perkebunan kelapa sawit, mulai dari pemeliharaan, panen, pemupukan, hingga mengunjungi pabrik crude palm oil (CPO) untuk melihat proses pengolahan buah sawit serta pemanfaatan kembali limbah sawit. Aspek keselamatan tenaga kerja turut menjadi perhatian serius mahasiswa.

Tata kelola air yang baik di lahan gambut di musim kering maupun hujan menjadi pertanyaan kritis yang diajukan para mahasiswa. Untuk itu, para mahasiswa diajak langsung untuk melihat water management system yang dijalankan perusahaan sekaligus dikenalkan fisik tanah gambut serta pengelolaannya.

Maraknya pemberitaan media Australia yang menyebutkan penyebab utama bencana kabut asap di Indonesia beberapa waktu lalu disebabkan oleh penggunaan lahan gambut untuk perkebunan memunculkan banyak pertanyaan kritis mengenai tata kelola gambut.

"Gambut yang ditanami dan dikelola dengan baik tidak akan rusak apalagi terbakar, namun gambut yang ditelantarkanlah yang justru rentan terhadap kebakaran di musim kering. Perusahaan yang berinvestasi di lahan gambut sudah pasti mengelola dengan baik, konyol jika perusahaan membiarkan kebunnya sendiri terbakar," tegas Head of Sustainability Astra Agro Lestari Doctor Bandung Sahari.

Seakan tak puas, George dan rekannya Josh mengambil sample?gambut hingga kedalaman 1,5 meter menggunakan auger dan membakar tanah gambut tersebut menggunakan korek api hingga beberapa menit. Namun, kandungan air di tanah gambut membuat api tak mampu menyala.

"Saya sudah membuktikannya sendiri dan saya sangat bangga bisa melakukan ini. Informasi bahwa gambut merupakan penyebab kebakaran lahan di Indonesia tidaklah mungkin, itu salah," ucap George.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: