Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kalimantan Utara Bakal Miliki Empat Bandara Perintis

Kalimantan Utara Bakal Miliki Empat Bandara Perintis Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan (Kemenhub) bakal membangun empat bandara perintis di Kalimantan Utara. Lokasi yang dipilih untuk dibangun bandara perintis yakni Long Bawan, Long Apung, Long Layu, dan Malinau

?Langkah ini untuk mendukung program konektivitas dan percepatan kegiatan pendukung infrastruktur, khususnya di Kalimantan Utara,? kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi usai menggelar pertemuan dengan Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut Budi menuturkan bahwa sesuai amanat dari Presiden, Kemenhub seharusnya mendorong, membantu, dan mempromosikan daerah-daerah terluar. Menurutnya, ada daerah-daerah di Kalimantan Utara hanya bisa dijangkau dengan jalur udara dan untuk itu, akan ditingkatkan bandara secara intensif.

Sedangkan untuk jalur laut akan dibangun pelabuhan di Tanjung Selor. Harapannya dengan komitmen pemerintah membangun sarana dan prasarana tersebut dapat meyakinkan para investor untuk datang ke Kaltara.

"Selain 4 bandara tersebut, Kemenhub juga akan melakukan pengembangan 3 bandara yang lain, yakni Bandara Tanjung Selor, Bandara Nunukan, dan Bandara Tarakan. Sedangkan untuk pelabuhan akan dibangun pelabuhan baru, yaitu di Tanjung Selor. Bandara-bandara tersebut dikembangkan untuk meningkatkan konektivitas," tambah Budi

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie mengakui saat ini pihaknya sedang intensif diskusi dengan investor Cina, Tsingshan Group yang juga sudah membangun kawasan industri di Morowali. Menurut dia investor Cina tersebut juga akan investasi di Kaltara.

"Mereka akan bangun PLTU tahap pertama 1.000 mega watt. Kami juga telah siapkan kawasan 25.000 hektare (ha) yang sudah masuk dalam RTRW di Tanah Kuning, dan sudah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagai upaya mewujudkan Nawacita, ungkapnya lebih lanjut dalam kesempatan yang sama," lanjut Irianto.

Irianto juga mengatakan bahwa selama ini pihaknya mendapat dukungan paling besar, baik dari anggaran maupun kebijakan dari Kementerian PUPR dan Kemenhub untuk membangun Kaltara sebagai wilayah perbatasan dengan Malaysia. Sebagai provinsi yang baru terbentuk, Kaltara sangat prospektif untuk pengembangan investasi dan mempunyai potensi sumber daya alam yang sangat besar.

"Kita punya Migas, Emas, Batubara, yang membuat Kaltara menjadi banyak incaran para investor asing," ujarnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: