Kredit Danamon Cenderung Stagnan di Semester I 2017

PT Bank Danamon Indonesia Tbk membukukan penyaluran kredit dan trade finance sebesar Rp128,34 triliun pada semester I 2017. Hal tersebut cenderung stagnan bila dibandingkan Rp127,87 triliun pada semester I 2016.

Meski demikian, Danamon berhasil membukukan pertumbuhan pada tiga segmen, yakni segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Enterprise, dan Mortgage. Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Warta Ekonomi di Jakarta, Selasa (25/7/2017), kredit pada segmen UKM tumbuh 9% menjadi Rp26,7 triliun. Portofolio Enterprise terdiri dari perbankan korporasi, komersial, dan institusi keuangan yang tumbuh 6% menjadi Rp37,1 triliun. Sementara kredit Mortgage tumbuh 25% menjadi Rp4,9 triliun.

Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 4% menjadi Rp119,8 triliun pada akhir semester pertama tahun 2017 dibandingkan pada tahun sebelumnya. Di tengah melemahnya industri otomotif, pembiayaan baru Adira Finance tumbuh 5% dibandingkan setahun sebelumnya yang didorong oleh segmen kendaraan roda dua dan empat. Pembiayaan Adira Finance pada akhir semester pertama 2017 sebesar Rp44,6 triliun.

Kredit kepada segmen mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) turun 32% menjadi Rp8,5 triliun, karena kompetisi dan permintaan yang menurun. ?Sementara kualitas kredit Danamon sedikit mengalami perbaikan. Hal ini terlihat dari total Kredit Bermasalah (non-performing loans/NPL) turun 4% menjadi Rp3,8 triliun, pada saat NPL industri naik 6% dibandingkan setahun sebelumnya.

Biaya Kredit (Cost of Credit) juga menurun 23% menjadi Rp1,7 triliun. Rasio kredit bermasalah (Gross non-performing loans) Danamon tercatat pada 3,2%, sedikit menurun bila dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang sebesar 3,3%.