Kritik ke Pemerintah, SBY: Yang Penting Tidak Merusak Negara

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pesan politik agar kekuasaan tidak boleh disalahgunakan. Hal itu ditegaskan Presiden RI ke-6 itu ketika menjamu?Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subiyanto di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor.

"Manakala penggunaan kekuasaan melampaui batasnya dan masuk ke wilayah yang disebut abuse of power maka rakyat akan memberikan koreksi. Sebagai bentuk kesetiaan kami kepada negara, kepada pemerintah kepada pemimpin kami. Kami akan terus mengingatkan; gunakan kekuasaan dengan amanah,?proper sesuai konstitusi, tidak melampaui batas kekuasaan itu," kata SBY di Cikeas, Bogor, Kamis (27/7/2017).

SBY menambahkan dalam pertemuannya dengan Prabowo, keduanya menyepakati kerjasama diwilayah politik dan dukungan adanya gerakan moral bagi bangsa Indonesia.

"Meskipun tidak dalam bentuk koalisi karena kita kenal namanya Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih sudah mengalami pergeseran dan perubahan yang fundamental. Maka kami memilih tanpa perlu harus membentuk yang dinamakan koalisi. Yang penting meningkatkan komunikasi dan kerjasama. Dan kerjasama ini memiliki 2 cakupan yakni politik dan gerakan moral," tambahnya.

Menurut SBY, sesama pemimpin parpol, dia dan Prabowo sepakat bersikap kritis kepada pemerintah, jika ada kebijakan yang?dinilai tidak pro rakyat dan sepanjang kritik itu disampaikan?lewat jalur yang konstitusional maka sah untuk mengoreksi pemerintah.

"Karena kami partai politik koridornya demokrasi, konstitusi, undang-undang, sistem yang berlaku itu. Kedua gerakan moral not only gerakan politik, ini diperlukan manakala perasaan dan kepentingan rakyat dicederai tidak lagi didengar oleh penyelenggara negara, oleh pemerintah," tambahnya.