Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penjualan Alat Berat Moncer, UT Raih Pendapatan Rp29,4 Triliun

Penjualan Alat Berat Moncer, UT Raih Pendapatan Rp29,4 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT United Tractors Tbk (UT) hingga akhir Juni 2017 berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp29,4 triliun atau meningkat sebesar 30% dibandingkan periode yang sama tahun 2016.

Sekretaris Perusahaan UT, Sara K. Loebis mengungkapkan bahwa peningkatan pendapatan bersih ini disebabkan oleh peningkatan volume penjualan alat berat, produksi batu bara, dan overburden removal, serta rata-rata harga jual batu bara.

?Masing-masing unit usaha, yaitu mesin konstruksi, kontraktor penambangan, pertambangan, dan industri konstruksi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 38%, 45%, 13%, dan 4% terhadap total pendapatan bersih konsolidasian,? kata Sara di Jakarta, Jumat (28/7/2017).

Pada periode yang sama, perseroan juga membukukan laba bersih mencapai Rp3,4 triliun atau meningkat sebesar 85% jika dibandingkan dengan laba bersih pada semester I/2016 sebesar Rp1,9 triliun.

Pada segmen usaha mesin konstruksi mencatat peningkatan penjualan alat berat Komatsu sebesar 69% menjadi 1.751 unit, dibandingkan dengan 1.036 unit pada semester I/2016. Peningkatan penjualan alat berat tersebut terutama didorong oleh peningkatan penjualan di sektor pertambangan.

Dalam bidang usaha kontraktor penambangan yang dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) mencatat peningkatan pendapatan bersih sebesar 15% menjadi sebesar Rp13,3 triliun. PAMA mencatat peningkatan volume produksi batu bara dari 50,2 juta ton menjadi 52,0 juta ton.

?Sementara itu, volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) meningkat dari 341,1 juta bcm menjadi 360,4 juta bcm,? papar dia.

Untuk bidang usaha industri kontruksi dijalankan melalui PT Acset Indonusa Tbk (ACSET) sampai dengan semester I/2017, ACSET membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,0 triliun atau meningkat 8% dari sebelumnya sebesar Rp944 miliar pada periode yang sama tahun 2016.

Kondisi terbalik justru dialami bidang usaha pertambangan yang dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung. Total penjualan batu bara sampai semester ?I/2017 mencapai 3,6 juta ton atau turun sebesar 18% dari 4,5 juta ton pada periode yang sama tahun 2016.

Penurunan penjualan batu bara ini dikarenakan penurunan volume dari bisnis perdagangan batu bara. Namun peningkatan rata-rata harga jual batu bara membuat pendapatan unit usaha Pertambangan mencatat peningkatan pendapatan bersih sebesar 24% menjadi Rp4,0 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: