Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hindari Status PNS, Ayu Zulia Nekad Berbisnis Kuliner

Hindari Status PNS, Ayu Zulia Nekad Berbisnis Kuliner Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Depok -

Seorang calon pengusaha?biasanya akan memilih untuk memulai bisnis sesuai dengan keahlian yang dimiliki dan cita-cita yang sudah dirancang jauh-jauh hari. Tetapi tidak dengan Ayu Zulia Shafira (22), seorang pengusaha?kuliner yang sukses di usia muda. Ayu mengaku nekad berbisnis kuliner untuk menghindari tuntutan orang tua yang menginginkan?dirinya menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS).

Berbisnis kuliner memang bukan menjadi bisnis pertama bagi wanita yang mengenyam pendidikan di bidang teknologi informasi (TI) ini. Sejak masih berstatus mahasiswi, Ayu sudah giat untuk berbisnis. Dirinya pernah lima kali berbisnis di bidang IT, namun bisnisnya kandas?di tengah jalan lantaran ditinggalkan oleh partner bisnis yang lebih memilih untuk bekerja di Amerika Serikat.

Meski gagal dalam berbisnis, Ayu yang saat itu aktif di sebuah komunitas calon pengusaha?masih terus berusaha agar terhindar dari tuntutan orang tua yang terus meminta dirinya untuk menjadi seorang PNS. Anak sulung kelahiran Jakarta 17 Mei tersebut mengaku enggan menjadi PNS mengingat silsilah keluarganya yang mayoritas adalah PNS. Ia?mengaku ingin memiliki status yang berbeda dari para kerabatnya.

Kemudian di tengah keaktifannya dalam?komunitas calon pengusaha, Ayu bertemu dengan seorang aktivis bisnis bernama Ivan yang juga merupakan senior di kampus. Ivan adalah seorang pengusaha?yang sudah lama berkecimpung di dunia kuliner. Ivan yang saat itu sedang membuka bisnis di bidang kuliner ternyata mampu memunculkan keingintahuan Ayu di bidang kuliner.

"Waktu itu saya masih mahasiswi semester 7 dan orang tua menekan saya supaya menjadi PNS. Saya berusaha untuk memiliki bisnis sebelum lulus kuliah agar tidak dipaksa untuk menjadi PNS. Saya meminta kesempatan dari orang tua. Jika bisnis ini gagal, saya akan mengalah dan menjadi jadi PNS," ucap Ayu kepada Warta Ekonomi?di Depok, beberapa waktu lalu.

Dirinya pun mulai mengumpulkan berbagai ide untuk konsep bisnis kuliner bersama Ivan. Melihat fenomena warung jajanan di kampusnya, yaitu warung mie instan yang menurutnya tidak menarik namun sebenarnya memiliki prospek besar mengingat mie instan adalah makanan favorit di semua kalangan masyarakat Indonesia.

Akhirnya muncul ide di benak Ayu untuk memodifikasi mie instan menjadi makanan yang unik dan lebih memiliki daya tarik, yaitu mie instan yang dikolaborasikan dengan rasa atau masakan luar, seperti mie instan yang dipadukan dengan saus carbonara (saus ala Italia yang biasanya menjadi saus spaghety). Selain itu, mie instan oseng mercon yang bercita rasa Indonesia, mie instan tomyam yang merupakan makanan Asia, dan mie instan kebab yang menjadi makanan khas Timur Tengah. Konsep tersebut dimaksudkan agar mie instan bisa naik kelas dengan perpaduan rasa internasional.

Ide brilian Ayu akhirnya menciptakan sebuah konsep restoran atau kafe yang bernama WhatsUp Cafe. Kafe pertamanya tersebut didirikan bersama dengan Ivan pada Juni 2015 lalu yang berlokasi di kawasan Margonda, Depok.

Tidak sulit untuk mengembangkan usaha WhatsUp cafe tersebut. Desain dan fasilitas yang disajikan di WhatsUp Cafe ternyata mampu membuat customer kafe merasa nyaman dan berkeinginan untuk kembali datang. WhatsUp Cafe pun mampu melahirkan banyak cabang di berbagai wilayah, seperti Tangerang Selatan, Jakarta Selatan, dan beberapa kawasan yang dekat dengan lingkungan kampus. Sebab, Ayu menargetkan customer yang berstatus mahasiswi sebagai target utama.

Hingga saat ini WhatsUp Cafe telah memiliki 11 cabang dan berencana akan menambah jumlah cabang di tahun 2017 dengan target 20 cabang. Ayu juga sudah meresmikan usahanya menjadi sebuah perseroan terbatas bernama PT Global Sukses Idea pada Mei 2016 lalu.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: