Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Bersih Bank Mega Tumbuh 5,3 Persen di Semester I 2017

Laba Bersih Bank Mega Tumbuh 5,3 Persen di Semester I 2017 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) membukukan laba bersih (NPAT) sebesar Rp568,5 miliar pada semester pertama 2017. Angka ini tumbuh 5,3% dibanding akhir Juni 2016 sebesar Rp539,9 miliar. Sementara laba sebelum pajak (PBT) sebesar Rp730,6 miliar, tumbuh 18% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang sebesar Rp618,9 miliar.

Corporate Secretary Bank Mega, Christiana M. Damanik dalam keterangannya di Jakarta, Senin (31/7/2017), mengatakan bahwa pencapaian laba ini dikontribusi oleh peningkatan pendapatan bunga bersih dan fee base income.

"Pendapatan bunga bersih tumbuh 4,6% menjadi Rp1,8 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,7 triliun. Fee base income tumbuh 12,4% menjadi Rp979,8 miliar dari Rp872,1 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya," ujar Christiana.

Ia mengatakan bahwa?di tengah kondisi ekonomi yang masih cukup menantang, kredit Bank Mega tetap tumbuh 6,42% menjadi Rp30,1 triliun dari Rp28,3 triliun di akhir Desember 2016. Sementara itu, Rasio NPL (gross) juga terjaga dengan baik, yaitu sebesar 3,15% dan NPL (nett) sebesar 2,33% yang berada dibawah batas maksimum yang ditentukan regulator yaitu 5%.

"Pertumbuhan terbesar yaitu pada segmen joint financing sebesar 22% dan komersial 19% dan korporasi 7%. Bank Mega terus meningkatkan kualitas asetnya dengan fokus pada penyaluran kredit kepada perusahaan yang telah memiliki track record yang baik," ucapnya.

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 3,3% menjadi Rp52,8 triliun dari Rp51,1 triliun di akhir 2016, dan dikontribusikan oleh kenaikan dana murah, yaitu peningkatan pada giro yang tumbuh 38,8% menjadi Rp7,7 triliun dari Rp 5,6 triliun pada akhir Desember 2016. ?

Kemudian rasio kecukupan modal Bank Mega (capital adequacy ratio/CAR) tercatat sebesar 24,02%. Sedangkan aset tumbuh 2,3% menjadi Rp72,2 triliun dari Rp70,5 triliun pada akhir Desember 2016.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: