Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pariwisata Borobudur Wajib Memiliki Dampak Ekonomi di Desa Sekitar

Pariwisata Borobudur Wajib Memiliki Dampak Ekonomi di Desa Sekitar Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah terus berupaya meratakan perekonomian di seluruh pelosok negeri. Salah satu upayanya yaitu melangsungkan program Corporate Social Responsibility (CSR) melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertajuk Balai Ekonomi Desa.

Salah satu perusahaan yang berada dibawah naungan BUMN, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko (TWC) sudah menjalankan program ini selama kurang dari satu tahun. Hal itu diungkapkan melalui Direktur Utama TWC, Edy Setijono di Jakarta, Kamis (3/8/2017).

Program tersebut diharapkan mampu menambah jumlah wisatawan yang datang, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Dirinya mengatakan bahwa tujuan inti program ini ialah untuk menggerakan perekonomian di setiap desa. Dari adanya tempat wisata, desa-desa yang berada disekitarnya juga merasakan keuntungan dari segi ekonomi.

Ia mencontohkan, wisata Candi Borobudur merupakan wisata yang selalu menjadi primadona. Namun, dampak positif untuk perekonomian bagi warga sekitar tidak begitu terlihat. "Para wisatawan borobudur hanya terkonsentrasi disitu. Desa sekitar borobudur sunyi. Tujuannya balkondes untuk (memajukan) masyarakat desa desa itu," ucapnya.

Dalam program tersebut, beberapa perusahaan BUMN memiliki andil berupa pembangunan homestay yang biayanya berasal dari para perusahaan BUMN tersebut. Homestay tersebut merupakan program bagi wisatawan untuk bisa tinggal bersama penduduk setempat, sehingga wisatawan bisa melihat, mengamati, dan mengalami langsung kehidupan budaya lokal setempat. Oleh karena itu, para wisatawan tidak saja hanya mengunjungi Borobudur, tetapi juga menikmati kearifan lokal setempat, seperti homestay, kuliner, workshop, balai budaya, dan lain-lain.

"Salah satu amanah pariwisata harus ada manfaat untuk masyarakat. Program harus berbasis pada desa. Konsepnya harus sesuatu yg berbasis pada ekonomi lokal, sehingga masyarakat terlibat langsung" ujar Edy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: