Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Naik 20%

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Naik 20% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif sepanjang semester I/2017. Penyaluran kredit dan dana pihak ketiga (DPK) secara year on year (yoy) berhasil tumbuh double digit masing-masing sebesar 15% dan 20% atau berturut- turut menjadi Rp6,1 triliun dan Rp6,8 triliun.

Direktur Utama Bank Sampoerna, Ali Rukmijah mengungkapkan bahwa pertumbuhan kredit tersebut dirasa cukup menggembirakan bila dibandingkan dengan pertumbuhan kredit perbankan di Indonesia yang secara tahunan hingga Mei 2017 hanya mencapai kurang dari 10%.

Realisasi penyaluran kredit tersebut juga menjadi salah satu faktor tumbuhnya Pendapatan Bunga Bersih (NII) sebesar 45%. Hal ini juga bermuara pada peningkatan laba bersih Bank Sampoerna pada paruh pertama tahun 2017 menjadi Rp23,9 miliar atau meningkat 20% dibandingkan laba bersih pada paruh pertama tahun 2016 sebesar Rp20,0 miliar.

?Secara keseluruhan, Bank Sampoerna berhasil mencapai hasil kinerja positif melalui penyaluran kredit secara berhati-hati dan pengelolaan aktif dana pihak ketiga. Kami mengajak seluruh karyawan untuk bergandeng tangan mewujudkan pertumbuhan bisnis yang bukan hanya cepat dan kuat, akan tetapi juga didukung dengan integritas dan kepatuhan terbaik,? kata Ali.

Sementara itu, Kredit terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tetap menjadi fokus utama Bank Sampoerna. Per akhir Juni 2017, kredit pada segmen UMKM mencapai Rp4,5 triliun atau sekitar 75% dari keseluruhan kredit yang disalurkan. Jumlah ini meningkat 25% bila dibandingkan dengan kredit ke sektor UMKM satu tahun yang lalu. Sementara itu, kredit pada segmen non-UMKM, per Juni 2017 mencapai Rp1,5 triliun.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK) meningkat 20% yoy menjadi Rp6,8 triliun pada akhir Juni 2017. Dana pada rekening giro dan tabungan (Current Accounts and Saving Accounts/CASA) tumbuh 34% yoy hingga mencapai Rp943 miliar.

Ali merinci untuk dana tabungan tumbuh sebesar 42% yoy menjadi Rp719 miliar, sedangkan dana giro naik sebesar 15% yoy menjadi Rp224 miliar. Sementara itu, dalam periode yang sama dana deposito meningkat 18% yoy menuju Rp5,9 triliun.

?Pertumbuhan dana CASA yang lebih tinggi daripada dana deposito telah berhasil sedikit mendorong perbandingan dana CASA terhadap keseluruhan DPK (CASA ratio) menjadi 14% per akhir Juni 2017. Peningkatan DPK ini mencerminkan kepercayaan kepada nasabah tetap dipertahankan,? tambah dia.

Sementara untuk NPL gross berada pada level 3,66% pada akhir Juni 2017, menurun jika dibandingkan dengan posisi per akhir Juni 2016 sebesar 3,97%. Rasio NPL gross tersebut masih dalam di bawah tingkat yang ditetapkan regulator. Regulator menetapkan batas 5% untuk NPL net.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: