Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Catat Rasio NPL di Maluku Sebesar 1,56%

OJK Catat Rasio NPL di Maluku Sebesar 1,56% Kredit Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Warta Ekonomi, Ambon -

Rasio nonperforming loan (NPL) atau kredit bermasalah posisi Mei 2017 di Maluku tercatat sebesar 1,56% atau sedikit membaik dibandingkan posisi April 2017 yang tercatat sebesar 1,57% dan terhitung masih jauh di bawah NPL nasional yang tercatat sebesar 3,15%.

Adapun,?NPL kredit UMKM bulan Mei 2017 tercatat sebesar 3,79%, membaik dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,89% dan masih berada di bawah NPL kredit UMKM nasional yang tercatat sebesar 4,65% serta NPL indikatif nasional yang maksimal sebesar 5%.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku Bambang Hermanto menjelaskan bahwa berdasarkan daerah penyaluran kredit, Kota Ambon masih menduduki peringkat teratas yakni sebesar Rp5.733 miliar diikuti Kabupaten Maluku Tenggara/Kota Tual sebesar Rp1.676 miliar dan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) sebesar Rp1,352 miliar.

Sedangkan untuk persentase pertumbuhan kredit tertinggi berada pada daerah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) 26,25%; Kabupaten Buru Selatan (Buersel) 17,37%; dan Kepulauan Aru 17,34%. Sementara untuk kredit yang berada di bawah rata-rata pertumbuhan kredit Provinsi Maluku masih berada pada daerah Kota Ambon sebesar 7,62% (yoy) dan Kabupaten Bursel sebesar 8,62% (yoy).

Untuk jumlah rekening simpanan dan rekening kredit perbankan di Provinsi Maluku pada posisi Mei 2017 secara umum mengalami peningkatan dibandingkan dengan posisi bulan yang sama tahun sebelumnya.

"Pertumbuhan jumlah rekening simpanan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 13,63% (yoy) atau sejumlah 145.093 rekening sehingga menjadi 1.209.965 rekening, sedangkan jumlah rekening kredit tumbuh sebesar 1,07% (yoy) atau sejumlah 1.217 rekening sehingga menjadi 114.478 rekening, sedikit melambat dibandingkan posisi April 2017 yang mencatat kenaikan sebesar 1,31% (yoy)," katanya.

Sementara itu, jumlah rekening kredit UMKM menurun sebesar 0,94% (yoy) menjadi 45.765 rekening, terjadi sedikit peningkatan penurunan dari posisi April 2017 yang turun sebesar 0,12% (yoy).

Namun demikian, penurunan jumlah rekening kredit UMKM tersebut tidak berdampak cukup signifikan terhadap perkembangan kredit UMKM karena outstanding kredit usaha mikro, kredit usaha kecil, dan kredit usaha menengah masih tetap menunjukkan peningkatan. (CP/Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: