Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menjadi Pengusaha Harus Selalu Siap Bangkit

Menjadi Pengusaha Harus Selalu Siap Bangkit Kredit Foto: Ning Rahayu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Posisi seorang entrepreneur harus selalu berada pada posisi siap bangkit. Hal tersebut diutarakan oleh seorang pengusaha yang sukses di bidang penerbitan Hikmat Kurnia (50) kepada Warta Ekonomi beberapa waktu lalu.

Sejak memutuskan untuk melepas statusnya sebagai karyawan, Hikmat mengaku butuh mental untuk menerima berbagai resiko yang akan dijumpainya di dunia bisnis. Menurut Hikmat, dirinya harus siap menerima kesuksesan dan juga kegagalan yang mungkin saja dijumpainya pada waktu yang tidak dapat diprediksi.

Bagi Hikmat, kegagalan bukan menjadi akhir dari sebuah bisnis, dan kesuksesan akan datang bukan dengan waktu yang instan.

?Misalnya seribu kali gagal, maka harus seribu kali bangkit. Modal entrepreneur itu hanya mimpi dan mental. Ketika orang memutuskan untuk berusaha, jangan hanya berpikir saya mau usaha. Dia tidak tahu, urusannya bukan sekedar memperoleh mencari keuntungan, tetapi benefit. Benefit itu bukan selalu berbentuk uang, tetapi menciptakan lapangan pekerjaan itu juga benefit. Misalnya saya menulis buku, itu untuk menjawab persoalan-persoalan yang ada di masyarakat. Jadi buku itu bukan fisik yang dijual, tetapi informasi,? tuturnya.

Menurut Hikmat, pengusaha yang tidak mampu bangkit dari kegagalan adalah pengusaha yang tidak memiliki kesiapan mental dalam berbisnis. Mereka hanya memikirkan bagaimana cara meraup keuntungan.

?Bisnis itu bukan sekedar untung rugi, tetapi ada urusan surga neraka. Kalau Cuma untung, jualan narkoba itu akan lebih cepat untungnya. Tetapi bukan itu yang dicari,? ucapnya.

Kemudian menurut Hikmat, pertumbuhan UKM di Indonesia yang cukup pesat masih didominasi oleh UKM-UKM yang terlahir accident, bukan berdasarkan desain.

?Ini karena tidak diterima bekerja dimana mana, atau karyawan yang coba-coba berbisnis, sehingga dia belum punya semangat berbisnis. Nah semangat itu kan urusan mental. Pengetahuan bisa ditransfer, bisa diajarkan. Tetapi mental perlu dilatih. Misalnya perenang. Akan percuma dia memiliki teori renang yang baik tanpa berani menyeburkan diri. Maka tidak akan menjadi perenang. Menurut saya, masih banyak orang-orang yang sekedar masuk saja,? tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: