Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akankah Krisis di Venezuela Memicu Eksodus ke Kolombia?

Akankah Krisis di Venezuela Memicu Eksodus ke Kolombia? Kredit Foto: Antara/Reuters/Carlos Garcia Rawlins
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dari saat buka pukul 8 pagi setiap hari, jembatan Bolivar S?mon penghubung antara Venezuela dan Kolombia penuh dengan orang-orang.

Kurang lebih 25.000 orang Venezuela datang ke kota perbatasan C?cuta yang terik, setiap hari banyak dari mereka membawa koper kosong untuk membeli bahan makanan pokok seperti nasi, tepung dan pasta yang tidak dapat mereka temukan di Venezuela. Semakin banyak jumlah warga Venezuela yang mencoba melintasi perbatasan tanpa niat untuk kembali negara asalnya yang sedang menghadapi krisis.

"Tidak ada negara yang sempurna, tapi di Venezuela berbeda, orang tidak bisa memimpikan masa depannya untuk diri mereka sendiri," ujar Ram?n Ara?jo, sebagaimana dikutip dari laman The Guardian, Jakarta (8/8/2017).

"Saya ingin sekali tinggal di sana, tapi tidak mungkin," tambahnya.

Pekan ini, empat bulan kekacauan politik di Venezuela berlanjut dengan peresmian majelis nasional baru yang akan memiliki otoritas untuk menulis ulang konstitusi dan membubarkan institusi-institusi negara.

Sementara itu, negara ini diliputi oleh kekhawatiran akan hiperinflasi (yang diperkirakan mencapai 1600% pada akhir tahun), kurangnya pasokan makanan dan obat-obatan, dan juga tingkat pembunuhan dan kekurangan gizi yang semakin hari semakin meroket. Nicol?s Maduro mengatakan majelis baru tersebut akan memberikan suara kepada mereka yang sebelumnya dikecualikan oleh proses politik. Lawan-lawannya menggambarkan langkah tersebut sebagai perebutan kekuasaan dengan.

"Tidak ada krisis kemanusiaan di sini, yang kita miliki adalah cinta, yang kita miliki adalah sebuah krisis fasis sayap kanan," ujar mantan menteri luar negeri Delcy Rodriguez, saat dilantik sebagai presiden majelis baru pada hari Jumat.

Banyak warga Venezuela hanya memberikan suara dengan kaki mereka. Otoritas Kolombia berupaya untuk menghadapi masuknya migran yang melintasi perbatasan sepanjang 1378 mil di antara kedua negara tersebut.

Krisis di Venezuela telah memicu masalah baru di Kolombia, karena negara tersebut berjuang untuk menyesuaikan diri dengan peran barunya sebagai tujuan bagi para imigran dan pengungsi.

"Sampai sekarang kita belum bisa berbicara tentang eksodus besar-besaran warga Venezuela, tapi memang, jumlah masuk [orang Venezuela] tinggi," Christian Kr?ger, direktur badan pengawasperbatasan Kolombia atau Colombia?s Border kontrol Agency menulis dalam sebuah email.

"Kami percaya bahwa hal itu akan semakin memburuk, tapi akan sangat tidak bijaksana untuk membuat sebuah keputusan sebelum fakta terjadi," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: