Laba Perhutani Meningkat 236%

Perum Perhutani sukes membukukan laba senilai Rp316,23 miliar pada kuartal II 2017. Angka tersebut meningkat 236% bila dibandingkan dengan tahun 2016, yang kala itu sempat merugi Rp383,89 miliar.

Menurut Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna, keberhasilan ini merupakan bagian dari rangkaian transformasi bisnis yang tengah dilakukan perusahaan, yakni sejak dirinya menjabat sebagai Direktur Utama Perum Perhutani pada akhir bulan Agustus 2016.

"Kinerja keuangan yang positif sampai dengan Q2 2017 tersebut karena upaya transformasi bisnis yang dilakukan, ditopang dengan penurunan biaya pokok penjualan dan biaya usaha. Meskipun dari sisi pendapatan juga belum sesuai harapan karena lesunya pasar dunia untuk produk kayu dan gondorukem sebagai andalan bagi Perhutani," ucap Denaldy dalam keterangan resminya belum lama ini.

Denaldy sedikit bercerita pada saat dirinya masuk ke Perhutani. Kondisi perusahaan beberapa tahun terakhir disaat itu menunjukan kinerja kian memburuk dari sisi kinerja keuangan, baik itu dari sisi operasional maupun serta kualitas sumber daya hutan.?

Data statistik lima tahun terakhir (2010?2015) menggambarkan secara objektif kondisi tersebut dan tahun 2016 merupakan tahun tersulit, yang mengharuskan perusahaan bertransformasi dengan cepat bila ingin tetap exist.

Pada saat itu, keputusan transformasi bisnis di Perum Perhutani Ia tetapkan dengan melakukan lima tahapan transformasi, yaitu Situation Analysis, Management Change, Emergency Actions, Restructuring, dan terus mendorong tercapainya kondisi Normal to Growth.