Tren surplus neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari hingga Juni 2017 berbalik defisit saat memasuki Juli 2017. Hal ini dikemukakan oleh BPS pada Selasa (15/8/2017).
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2017 mencatat defisit US$0,27 miliar dengan nilai ekspor mencapai US$13,62 miliar, sementara impor sebesar US$13,89 miliar. Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan bahwa defisit pada Juli menghentikan tren surplus neraca perdagangan pada bulan sebelumnya yang sebesar US$1,63 miliar .
"Defisit neraca perdagangan pada Juli dipicu defisit sektor migas US$0,60 miliar. Sementara neraca perdagangan sektor nonmigas surplus US$0,33 miliar,? kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Secara kumulatif, neraca perdagangan Januari-Juli 2017 mencetak surplus US$7,39 miliar dengan ekspor US$93,59 miliar, dan impor US$86,20 miliar. Bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, maka neraca perdagangan mengalami kenaikan dari sebelumya sebesar US$4,76 miliar.
?Kita berharap surplus ini meningkat hingga akhir tahun, sehingga akan berkontribusi kepada komponen pengeluaran di PDB nanti,? pungkas dia.
Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement