Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menakertrans: CSR bukan Semata-mata Amal Baik dan Shadaqoh Jariyah Perusahaan

Menakertrans: CSR bukan Semata-mata Amal Baik dan Shadaqoh Jariyah Perusahaan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Tenaga dan Transmigrasi (Menakertrans) Hanif Dhakiri sependapat dengan pendapat CEO sekaligus Pemimpin Redaksi Warna Ekonomi Muhammad Ihsan bila Corporate Social Responsibility (CSR) bukan semata-mata perusahaan memberikan kepentingan lingkungan yang lebih baik atau pun membangun kesejahteraan masyarakat sekitar.?

"CSR pada dasarnya amal baik dan Shadaqoh jariyah saja, namun juga ada nilai yang lebih tertarik dengan nilai sosial bisnis dari masing-masing perusahaan. Bahwa bisnis menjadi penting, menjadi berkelanjutan oleh karena itu CSR bisa bermanfaat harus kita apresiasi dan dukung bersama," tutur Hanif saat menjadi keynote speaker dalam acara Indonesia CSR Exhibition yang dihelat Warta Ekonomi di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta, Jumat (18/8/2017).

Turut hadir dalam acara tersebut Founder Warta Ekonomi Fadel Muhammad, CEO dan Pemimpin Redaksi Warta Ekonomi Muhammad Ihsan serta Pemimpin Perusahaan Bramantyo Suryo Putro.

Terkait CSR, kata Politisi PKB tersebut, di berbagai Kementerian termasuk Kemenenakertrans juga mengeluarkan sejumlah program berbasis CSR. Begitu juga dengan pihak swasta dan BUMN melaksanakan hal yang serupa.

"Tetapi sekali lagi program ini bisa diarahkan menyeselasaikan persoalan-persoalan kita. Pada satu sisi atau pada sisi lain dari sudut pandang bisnis (CSR) agar terus berlangsung terus lebih optimal dalam jangka yang lebih panjang," imbuhnya.

Dikatakan olehnya masalah besar seperti kemiskinan, ketimpangan sosial, dan pengangguran menjadi pekerjaan rumah bersama. Tidak hanya dibebankan ke pemerintah saja.

"Pemerintah tentunya mengambil inisiatif tetapi pemerintah tentunya tidak jalan sendiri masuk dalam komponen masyarakat termasuk juga dalam komunitas bisnis statistiknya kemiskinan menurun ketimpangan sosial menurun pengangguran menurun bahkan angka pengangguran 5,53 % angka pengangguran terendah sejak Indonesia masuk dalam reformasi. Ini tantangan terbesar yang harus diselesaikan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: