Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

TINS Baru Gunakan Capex Sekitar Rp920 Miliar

TINS Baru Gunakan Capex Sekitar Rp920 Miliar Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Timah (Persero) Tbk (TINS) menyatakan bahwa hingga saat ini baru menggunakan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar 40 persen dari anggaran tahun ini yang sebesar Rp2,3 triliun. Artinya, TINS baru menggunakan capex sekitar Rp920 miliar sepanjang tahun ini.

Direktur Keuangan Timah Emil Ermindra mengatakan jika pada tahun ini perseroan memfokuskan diri untuk menambah kapal sehingga dana capex lebih banyak dialokasikan ke sana. Selain pengadaan kapal, perseroan pun menggunakan dana capex tahun ini untuk membiayai kegiatan eksplorasi dan meningkatkan sarana produksi lainnya.

"Tahun 2017 fokus kita pengadaan kapal baru kemudian sebagian untuk membayar termin pertama dari pada peningkatan smelter. Sekitar 40 persenlah yang sudah kita keluarkan," jelasnya di Jakarta, Kamis (24/8/2017).

Sekedar informasi, dana capex yang sebesar Rp2,3 triliun tersebut berasal dari kombinasi antara dana internal dan sumber pembiayaan eksternal untuk membiayai capex tersebut. Salah satu sumber pembiayaan eksternal yang dijalankan perseroan yakni dengan melakukan penerbitan obligasi.

Memang, perseroan baru saja melakukan penawaran umum berkelanjutan obligasi I tahap I senilai Rp1,2 triliun yang merupakan bagian dari rencana penerbitan obligasi I senilai Rp2,1 triliun.

Perseroan juga akan menawarkan sukuk ijarah berkelanjutan I tahap I dengan target sisa imbalan ijarah sebanyak-banyaknya Rp300 miliar yang merupakan bagian dari rencana penawaran sukuk ijarah berkelanjutan I senilai Rp700 miliar.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bahana Securities Andi Sidharta selaku penjamin pelaksana emisi mengatakan jika obligasi berkelanjutan I tahap I ini terdiri dari dua seri yakni seri A berjangka tiga tahun dengan tingkat suku bunga 8,5-9 persen per tahun, serta seri B berjangka lima tahun tingkat suku bunganya 8,75-9,25 persen per tahun.

"Sementara sukuk ijarah tahap I juga terdiri dari dua seri yakni ser A berjangka tiga tahun dengan bunga 8,5-9 persen per tahun dan seri B 5 tahun 8,75-9,25 persen per tahun," ujarnya.

Masa penawaran awal dilakukan 24 Agustus-6 September 2017 dan masa penawaran umum 20, 22, 25 September 2017 dengan perkiraan pencatatan di BEI pada 2 Oktober 2017. Pefindo memberikan peringkat idA+ untuk obligasi ini.

Sebagai penjamin pelaksana emisi Bahana Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan Mandiri Sekuritas dengan wali amanat Bank BNI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: