Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Uni Eropa Angkat Bicara Terkait Kematian Jurnalis di Meksiko

Uni Eropa Angkat Bicara Terkait Kematian Jurnalis di Meksiko Kredit Foto: Theguardian.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Uni Eropa, Norwegia dan Swiss juga mendesak pihak berwenang untuk segera menyelidiki kematian jurnalis Meksiko bernama Candido Rios.

"Kematian Rios, menunjukkan tingkat kekerasan dan intimidasi yang dihadapi oleh banyak jurnalis di Meksiko," ujar kedutaan mereka dalam sebuah pernyataan bersama.

"Kami mendesak pihak berwenang Meksiko untuk menggunakan semua sarana yang ada untuk menjamin perlindungan jurnalis," ujar mereka.

Rios terdaftar dalam sebuah upaya yaitu Mekanisme yang Melindungi Pembela Hak Asasi Manusia dan Wartawan, yang menyediakan kamera keamanan di rumahnya dan telepon satelit untuk keadaan darurat, meski bukan seorang pengawal pribadi.

Program perlindungan federal, diluncurkan pada tahun 2012, telah dikritik karena gagal menghentikan kekerasan terhadap wartawan.

"Candido Rios mengikuti jalan yang harus diambil oleh seorang jurnalis, dirinya mengajukan keluhan resmi dan meminta perlindungan resmi. Sekarang kita harus bertanya apa yang salah," ujar Balbina Flores, direktur media pengawas media Reporters Without Borders di Meksiko, sebagaimana dikutip dari laman AFP, Kamis (24/8/2017).

Rekan kelompok hak asasi manusia Pasal 19 mengutuk "sistem perlindungan yang cacat". Tahun lalu adalah yang paling mematikan bagi jurnalis di Meksiko, dengan 11 aksi pembunuhan. Tahun 2017 angka tersebut kemungkinan akan meningkat, dengan 10 terbunuh sejauh ini.

Baca ini: http://wartaekonomi.co.id/read152183/astaga-jurnalis-tewas-di-meksiko-ditembak-4-kali.html

Kebanyakan dari mereka telah melaporkan tentang kartel obat bius yang ampuh dan korupsi di lingkup pemerintah.

Lebih dari 90 persen pembunuhan wartawan di Meksiko tidak dihukum. Veracruz, sebuah negara yang penuh dengan perang obat bius dan politik korup, cenderung sangat mematikan karena setidaknya 20 wartawan telah dibunuh di wilayah tersebut sejak 2010.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: