Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh! Menhub Cemas LRT Palembang Cuma Jadi Pajangan

Waduh! Menhub Cemas LRT Palembang Cuma Jadi Pajangan Kredit Foto: Irwan Wahyudi
Warta Ekonomi, Palembang -
Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi mengaku cemas dengan selesainya pembangunan Light Rail Transit (LRT) Kota Palembang tidak terpakai. Pasalnya setelah usai Asian Games di Jakarta?Palembang transfortasi kereta ini akan menjadi angkutan massal.
Menurut Menteri Budi, memang sebagai kota besar Palembang membutuhkan adanya angkutan massal, yang mengakomodir kebutuhan masyarakat.?

"Saya selaku orang Palembang was-was, jangan sampai LRT jadi pajangan saja," ungkapnya saat dialog publik di Graha Unsri, Sabtu (26/8/2017) kemarin.?

LRT Kota Palembang sebagai angkutan massal mempunyai daya dukung cukup tinggi. Untuk mendukung terwujudnya konektifitas, yang menghubungkan Jakabaring dengan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. Sekaligus, mengurangi kemacetan, yang selama ini menjadi permasalahan bagi kota besar.?

"Dengan menggunakan itu, Sudirman yang macet, akan membuat Palembang menjadi keren," tegasnya.
Sementara kata dia LRT Kota Palembang ditargetkan selesai sebelum berlangsungnya Asian Games 2018, bakal menjalani tes perdana pada Februari mendatang, dari Stasiun OPI- Stasiun Jakabaring.?

Direktur II PT Waskita Karya (Persero) Tbk Adi Wibowo menambahkan, pembangunan fisik LRT diyakini akan selesai pada Oktober 2017 ini. Sehingga, LRT yang mempunyai rute sepanjang 23,5 km dapat selesai seluruhnya pada Juni 2018.?

"Oktober ini, kami sudah menyiapkan 2 stasiun OPI dan Jakabaring, dan tes Februari," ungkapnya, saat dialog publik di Graha Unsri,? ulasnya.?

Dia menambahkan, pembangunan fisik LRT tinggal pemasangan rel, dan saat ini masih berprogres 2 Km, dan akan dilanjutkan pekerjaan sistem. Meski sampai saat ini masih ada sejumlah titik pembangunan fisik yang belum selesai, seperti di lintasan Sungai Musi.?

"Rel seluruhnya selesai Maret," katanya.?

Menurut Adi, masing-masing stasiun LRT akan menggunakan tangga berjalan, untuk memudahkan masyarakat yang mempunyai keterbatasan fisik. "Nanti akan dibuatkan tangga berjalan, atau eskalator," ujarnya.

LRT Kota Palembang mempunyai beban dasar desain sekitar 12 ton, dengan kecepatan 100 KM per jam, namun dalam pelaksanaannya akan menggunakan kecepatan 80 KM per jam.

Berdasarkan desain Waskita Karya, LRT Kota Palembang akan menggunakan 14 train set, dengan satu kereta mempunyai kapasitas 500 orang, dan dalam satu jam akan bisa membawa 4.000 orang per jam per arah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irwan Wahyudi
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: