Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Yakin Teknologi Digital Mampu Tingkatkan Inklusi Keuangan

BI Yakin Teknologi Digital Mampu Tingkatkan Inklusi Keuangan Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) meyakini kehadiran teknologi digital di sektor jasa keuangan akan mampu mendorong tingkat inklusi keuangan Indonesia yang masih sangat rendah.

Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara mengatakan bahwa dengan tingginya jumlah pengguna ponsel yakni sekitar 371,4 juta orang dan tingginya penetrasi perangkat digital, penggunaan teknologi digital memiliki peran penting dalam meningkatkan inklusi keuangan.

"Kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan teknologi digital dapat menghilangkan hambatan orang-orang yang tidak berpendidikan untuk memperoleh akses finansial. Teknologi digital mampu memberikan layanan keuangan ke daerah-daerah terpencil di Indonesia. Hal ini akan mendorong tercapainya target inklusi keuangan nasional dari 36% di tahun 2014 menjadi 75% di tahun 2019," ujar Mirza di Yogyakarta, Senin (28/8/2017).

Selain itu, teknologi digital juga mendorong kebijakan BI di sistem pembayaran yang terus mengkampanyekan less cash society sebagai kebiasaan dan gaya hidup baru masyarakat Indonesia.

"Hal ini mengingat uang tunai masih menjadi mode pilihan transaksi untuk sebagian besar masyarakat Indonesia, jadi ada kebutuhan yang lebih besar untuk mempopulerkan transaksi nontunai," kata Mirza.

Peningkatan transaksi nontunai juga terus didorong dengan memprakarsai model bisnis Government to Person (G2P) elektronik yang terdiri dari 4 proses utama, yakni (i) pembukaan rekening/rekening, (ii) pendidikan dan sosialisasi, (iii) pencairan, dan (iv) Penarikan melalui agen Digital Financial Services. Melalui model itu, BI bersama pemerintah sepakat untuk menyalurkan bantuan secara non tunai dalam Program Keluarga Harapan (PKH).

"Sejak akhir 2016, Indonesia telah menerapkan G2P elektronik secara bertahap dimulai dengan penyaluran dana secara elektronik untuk PKH bagi 1,2 juta penerima. Tahun ini pemerintah kita mencairkan secara elektronik PKH kepada 6 juta penerima dan Bantuan Pangan Non Tunai kepada 1 juta penerima. Dalam waktu dekat, kami akan mendorong G2P elektronik dapat diakses baik dengan kartu maupun ponsel," jelas Mirza.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: