Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kata JK, Indonesia Punya Dua Kesalahan Besar dalam Ekonomi

Kata JK, Indonesia Punya Dua Kesalahan Besar dalam Ekonomi Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah telah melakukan dua kesalahan besar di bidang ekonomi yang membuat Indonesia lebih lambat maju dibandingkan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.

"Kenapa terjadi? Karena kita punya dua kesalahan pokok dalam ekonomi selama 20 tahun terakhir. Pada krisis '97 kita menghabiskan energi, kita menjaga, menggaransi bank-bank yang rusak. Yang kedua kita menyubsidi BBM begitu besar dalam waktu sepuluh tahun," katanya di Istana Wakil Presiden di Jakarta, Senin (28/8/2017).

Dalam kuliah umum bagi Peserta Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) Ke-56 dan Peserta Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) Ke-21 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) itu Wakil Presiden juga mengatakan bahwa saat krisis ekonomi 1997, pemerintah mengucurkan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) hingga hampir Rp600 triliun dalam dua tahun.

Dan untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM), ia mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan Rp400 triliun untuk subsidi pada 2004 yang sebagian besar salah sasaran atau dinikmati masyarakat mampu.

"Apabila dihitung sekarang dengan segala macam bunganya, 600 triliun bisa jadi kira-kira 3.000 triliun. Kemudian tahun 2004-2014 saja, hampir 400 triliun BBM kita subsidi, tapi yang menikmati orang punya mobil seperti kita semua di sini," kata dia.

Apabila semua dana BLBI dan subsidi BBM itu digabung, Wakil Presiden menjelaskan, pemerintah saat ini akan punya dana sekitar Rp6 ribu triliun yang dapat digunakan untuk membangun infrastruktur.

"Kira-kira 6.000 triliun yang kita telah buang untuk menyelesaikan masalah-masalah, sekiranya setengah saja kita pakai untuk infrastruktur, tentu infrastruktur kita tidak akan kalah dari negara tetangga," kata dia.

Namun dia mengatakan bahwa kesalahan itu telah terjadi dan yang terpenting saat ini bagaimana pemerintah tidak mengulangi kesalahan yang sama demi kemajuan bangsa.

"Sekarang yang penting apa yang kita lakukan ke depan, kini kita tidak menghamburkan uang untuk subsidi kecuali untuk makanan, pendidikan, kesehatan karena itu pokok, penting untuk bangsa ini," kata dia. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: