Masyarakat Indonesia Mulai Kurangi Transaksi Tunai

Pola transaksi masyarakat Indonesia mulai mengalami transformasi. Dahulu ketika Internet baru masuk dan belum masif penggunaannya, masyarakat masih lebih nyaman untuk bertransaksi tunai, namun sekarang masyarakat ternyata lebih nyaman menggunakan kartu pembayaran elektronik.

Berdasarkan hasil riset perilaku pembayaran konsumer 2016 oleh Visa, sekitar 80% masyarakat Indonesia cenderung memilih kartu pembayaran elektronik sebagai alat pembayaran ketimbang tunai. Angka tersebut terus mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 69%.

Presiden Direktur Visa Worldwide Indonesia, Harianto Gunawan mengatakan jumlah masyarakat yang membawa uang tunai juga hanya sedikit, jumlahnya sekitar 34%.?

"Banyaknya masyarakat yang menggunakan pembayaran elektronik karena adanya anggapan membawa uang tunai tidak aman. Di samping itu, pembayaran elektronik juga dinilai lebih mudah dan tidak merepotkan," katanya saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (29/8/2017).

Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa peredaran kartu elektronik juga semakin masif. Hal tersebut terlihat dari jumlah kepemilikan kartu oleh masyarakat yang mencapai 53%.

Sejauh ini metode pembayaran di negara-negara Asia Tenggara termasuk di Indonesia, telah mengalami perkembangan yang luar biasa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Inovasi teknologi baru, akses internet yang semakin luas, serta semakin banyaknya masyarakat yang memiliki perangkat elektronik bergerak merupakan hal-hal yang mendorong perkembangan pesat dalam melakukan transaksi pembayaran.

Pertumbuhan pengguna smartphone di Indonesia juga menjadi pendorong pertumbuhan perdagangan online. Dalam penelitian tersebut, 82% responden mengakui bahwa mereka menggunakan smartphone untuk berbelanja.