Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sulsel Antisipasi Penyebaran Virus Antraks Jelang Idul Adha

Sulsel Antisipasi Penyebaran Virus Antraks Jelang Idul Adha Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) mengintensifkan pemeriksaan kesehatan dan pengawasan mutasi ternak untuk mencegah penyebaran virus antraks. Diketahui, virus antraks telah menjangkiti setidaknya dua dari enam sapi yang mati mendadak di Kabupaten Maros pada pekan lalu.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DPKH Sulsel, Syamsul Bahri, mengungkapkan pihaknya menaruh atensi terhadap penanggulangan dan pencegahan penyebaran virus antraks. Terlebih, tatkala menjelang Idul Adha 1438 H, dimana permintaan hewan ternak sangat tinggi untuk keperluan kurban.?
"Langkah antisipatif sudah kami lakukan menyusul temuan sapi mati terserang virus antraks di Maros. Selain pemeriksaan, seperti yang dilakukan pada hari ini, di lokasi (sapi mati karena antraks) langsung diisolasi. Kami larang ada lalu-lintas ternak selama 21 hari," kata Syamsul, di sela pemeriksaan hewan kurban di Jalan Sunu, Makassar, Selasa, (29/8/2017).
Menurut Syamsul, pihaknya juga terus melakukan pengobatan terhadap sejumlah hewan ternak yang diduga terjangkit virus berbahaya tersebut. DKPH Sulsel telah membagi dua zona terkait pemetaan sapi antraks di Kecamatan Cenrana, Maros. Untuk zona I, pihaknya memberikan antibiotik pada hewan ternak. Sedangkan pada zona II sebatas dilakukan vaksinasi.
Selanjutnya, untuk pengawasan hewan ternak, khususnya yang hendak dikurbankan, petugas DKPH Sulsel berkeliling melakukan pemeriksaan kesehatan. Sejauh ini, Syamsul menyebut tidak ada laporan sapi yang terjangkit virus antraks. Begitu pula terkait penyakit hewan lainnya. "Hingga siang ini, laporan yang masuk semua hewan kurban aman," tutur dia.
"Para penjual hewan kurban juga lebih selektif sekarang. Mereka pastinya sudah memilih hewan-hewan yang memang memenuhi persyaratan untuk dikurbankan, baik itu dari aspek kesehatan, umur dan lainnya. Termasuk kepemilikannya karena kami cek itu ada suratnya atau tidak," sambung Syamsul.?
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Abdul Aziz, mengharapkan temuan sapi mati terserang virus antraks di Maros merupakan yang terakhir. Terlepas dari itu, kata dia, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik. Toh, DKPH Sulsel maupun kabupaten/kota senantiasa bekerja melakukan pengecekan sesuai prosedur, terkait kesehatan dan persyaratan kelayakan hewan kurban.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: