Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Air Asia Masuk BEI Tanpa IPO?

Air Asia Masuk BEI Tanpa IPO? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rencana PT Indonesia Air Asia untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tampaknya bakal segera terealisasi. Namun langkah perseroan untuk mendapat status sebagai perusahaan terbuka bukanlah melalui jalur penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) seperti yang dilakukan oleh hampir sebagian besar perusahaan terbuka lainnya, tetapi melalui jalur belakang (bacdoor listing).

Hal itu tersirat dalam rencana penawaran umum terbatas saham I (PUT I) atau right issue PT Rimau Multi Pratama Tbk (CMPP). Perseroan berniat menggelar right issue dengan menerbitkan saham baru sebanyak 13,64 miliar lembar saham dengan harga pelaksanaan RP250 per saham atau sekitar Rp3,41 triliun.

Berdasarkan total dana tersebut, sekitar 76%-nya akan digunakan untuk mengambil alih sekuritas perpetual Indonesia Air Asia senilai Rp2,6 triliun. Sekuritas perpetual itulah yang nantinya akan menjadi saham baru Indonesia Air Asia.

Berdasarkan perjanjian pembeli siaga pada 29 Agustus 2017, PT Fersindo Nusaperkasa (FN) dan Air Asia Investment Ltd (AIL) merupakan pemegang saham utama Indonesia Air Asia yang menjadi pembeli siaga atas porsi hak pemegang saham utama Rimau Multi Investama, di mana perseroan tidak akan menggunakan haknya.

Setelah memperoleh sekuritas perpetual tersebut, maka Rimau akan mengkonversi seluruh sekuritas perpetual IAA dengan conversion rate Rp10,79 juta menjadi saham baru Indonesia Air Asia sebanyak 241,06 ribu lembar saham. Dengan demikian, jumlah kepemilikan saham Rimau di IAA menjadi 57,25%.

Untuk memuluskan aksinya, perseroan baru akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 6 Oktober 2017 untuk meminta persetujuan kepada pemegang saham. Sebelum pelaksanaan right issue, Rimau juga bakal meningkatkan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetornya. Perseroan juga bakal melakukan divestasi atas 2 entitas usahanya, yakni PT Rimau Mekar Lestari dan PT Rimau Shipping.

?Rimau Multi Pratama ingin memfokuskan usahanya ke bidang usaha jasa penerbangan komersial berjadwal.Oleh karena pertimbangan tersebut, RMPP akan melakukan divestasi kegiatan usaha bisnis penjualan batubara dan jasa pelayaran,? ungkap Manajemen perusahaan dalam laporannya di Jakarta, Rabu (30/8/2017).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: