Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amnesty Internasional Indonesia Minta Bangladesh Terima Rohingya

Amnesty Internasional Indonesia Minta Bangladesh Terima Rohingya Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid meminta Pemerintah Bangladesh membuka pintunya bagi para pengungsi Rohingya.

"Sudah selayaknya pemerintah Bangladesh membuka pintunya bagi mereka yang mencari perlindungan dan menjamin kelangsungan penghidupan mereka selama di dalam pengungsian," ujar Usman Hamid di Jakarta, Minggu (3/9/2017).

Pada gelombang serangan tahun 2017, pelanggaran HAM di Rakhine State, bahkan memaksa penduduk untuk meninggalkan tempat tinggal karena ancaman serius terhadap nyawa mereka serta melarikan diri ke arah Bangladesh sebagai negara tetangga.

Ia juga menyerukan Pemerintah Indonesia serta negara ASEAN lainnya agar mau menerima para pengungsi komunitas Rohingya dan menyediakan perlindungan serta tempat tinggal yang layak untuk mereka.

Sementara itu, Komisioner Komnas Perempuan, Magdalena Sitorus mengatakan Rohingya yang berstatus tanpa kewarganegaraan rentan terhadap tindakan diskriminasi maupun pelecehan terutama kepada wanita dan anak-anak.

Berstatus tanpa kewarganegaraan membuat komunitas Rohingya juga tidak mendapatkan akses pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi.

"Banyak dari mereka buta huruf karena tidak mendapatkan akses pendidikan. Saat kami melakukan pemantauan kepada pengungsi Rohingya di Aceh, kami mendapatkan fakta bahwa rata-rata wanita dan anak-anak menjadi kelompok yang rentan terhadap tindakan pelecehan seksual, bahkan pemerkosaan," kata dia.

Akibatnya, wanita dan anak-anak Rohingya banyak menderita trauma dan persoalan mengatasi trauma terhadap anak-anak dan wanita itu sangat minim. Berdasarkan temuan tersebut, Indonesia serta negara-negara ASEAN lainnya melakukan langkah strategis untuk mengatasi krisis Rohingya.

"Isu kemanusiaan Rohingya harus dipahami secara utuh dari berbagai perspektif baik dari ekonomi, politik maupun sosial," ujar dia. (RKA/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: