Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

FPI Balikpapan Buka Posko Jihad ke Rohingya

FPI Balikpapan Buka Posko Jihad ke Rohingya Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Front Pembela Islam (FPI) siap membuka posko jihad untuk relawan kemanusiaan yang ada di kota Balikpapan. Nantinya relawan yang mereka sebut jihadis itu dipersiapkan untuk dikirim ke Rohingya, Myanmar.

Sekretaris FPI kota Balikpapan, Muhammad Oki Alfiansyah mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pengurus FPI Kalimantan Timur untuk pembentukan posko dan rekrutmen jihadis.
"Nanti posko dibuka oleh Dewan Pimpinan Wilayah FPI di Kaltim dan tentunya itu memudahkan pula untuk pendaftaran relawan jihad dari berbagai daerah seperti Grogot, Penajam, Bontang. Jadi, nggak dari Balikpapan saja," kata Oky (6/9/2017).
Relawan yang dikirim ke Rohingya, ucap Oky, murni untuk kemanusiaan. "Mereka nanti membantu dalam distribusi obat-obatan, makanan, bahkan membantu pendidikan anak-anak saudara kita etnis Rohingya," sebutnya dan merasa siap jika relawan yang dikirim ternyata juga harus ikut berperang.
"Bisa saja dan kami siap jika harus seperti itu (perang). Kami di daerah juga sudah terorganisir hingga ke FPI pusat. Bahkan kawan-kawan FPI seperti di Aceh dan Banten sudah duluan membentuk posko jihad itu," ungkapnya.
Tak hanya membuka posko jihad, FPI yang bergabung dengan Aliansi Masyarakat Muslim Bersatu juga menggelar aksi peduli Rohingya. Aksi pada Jumat, 8 September nanti berupa long march sejauh 2 kilometer dari lapangan Balikpapan Permai hingga ke pertigaan jembatan penyeberangan orang di Klandasan.
"Dalam aksi itu juga kami lakukan penggalangan dana untuk etnis Rohingya yang menjadi korban pembantaian dan pengusiran yang tidak hanya dilakukan junta militer di Myanmar, tapi juga oleh kelompok biksu yang beraliran keras," jelas Oky.
Sehingga Aliansi ini juga mendorong umat Buddha termasuk biksu memberikan pernyataan sikapnya atas tragedi kemanusiaan di Rohingya. "Mereka juga harus mengecam sebagai bentuk toleransi beragama. Harus mengeluarkan pernyataan sikapnya bahwa kekerasan dan pembantaian atas etnis Rohingya yang muslim merupakan bentuk kebiadaban dan tidak berperikemanusiaan," tegasnya.
Mengetahui adanya rencana pembukaan posko jihad membuat Wakil Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud angkat bicara. Dirinya mengingatkan agar semua yang dilakukan untuk membantu etnis Rohingya harus sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan pemerintah.
"Itu kan ada aturannya. Jangan melanggar aturan yang telah ditetapkan negara kita," lugas Rahmad yang juga menyatakan kesiapan untuk menampung pengungsi Rohingya di kota Balikpapan.
"Kalau memang ada regulasinya dan diizinkan pemerintah pusat, maka Balikpapan siap ikut menampung," sebutnya.
Tidak hanya itu, dirinya mempersilakan warga Balikpapan melakukan penggalangan dana untuk etnis Rohingya. "Saya dengar ada teman-teman yang menggalang dana. Itu baik saja. Kalau di Pemkot Balikpapan belum ada rencana ke situ," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: