Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setelah Thailand, RI Siap Ekspor Bawang Merah ke Timor Leste

Setelah Thailand, RI Siap Ekspor Bawang Merah ke Timor Leste Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia kembali mengekspor bawang merah setelah sebelumnya melakukan ekspor perdana ke Thailand beberapa waktu lalu. Kali ini negara yang dituju ialah Timor Leste.

Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Infrastruktur, Ani Andayani mengungkapkan bahwa provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan menjadi pemasok kebutuhan ekspor ke Timor Leste.? Untuk itu, pihaknya kini sedang berupaya menggenjot produksi bawang merah di NTT dengan program UPSUS dari Kementrian Pertanian.

?Kita sudah sukses meningkatkan luas tambah tanam padi (LTT) dan luas tambah tanam jagung (LTJ) di periode oktober 2016 sampai Maret 2017 yang masih lanjut untuk menuju swasembadanya,? kata Ani di Jakarta, Jumat (8/9/2017).

Adapun daerah di NTT yang menjadi lokasi penanaman bawang merah, yakni Kabupaten Malaka dan Belu. Di Malaka, telah dilakukan panen raya tepatnya di desa Fafoe. Kemudian, bawang merah jenis tuk tuk di Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu pada Kamis (7/9/2017) dilakukan panen perdana. Hasil panen tersebut atas pendampingan teknologi dan inovasi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT dengan rerata produksi hasil ubinan mencapai 13.28 ton/ha.

"Menurut Direktur STO Ditjen Hortikultura, bawang merah di Malaka yang dikunjunginya beberapa hari lalu, itu berkualitas sangat baik dan layak ekspor selain bernas, warna cerah merona serta dibudidayakan secara organik. Produksi bawang merah di Malaka dan Belu belum menggunakan pupuk anorganik," ucap dia.

Ia menambahkan bahwa sekitar 200 ton bawang merah hasil panen raya para petani di Kabupaten Malaka sejak pekan pertama Agustus, rencananya sebagian bakal diekspor ke Timor Leste. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa NTT yang selama ini dikenali identik dengan kering dan hanya ada jagung, sekarang ini dengan terobosan program UPSUS Kementan kemudian bisa ditanami komoditas lain secara baik termasuk bawang merah dan bahkan bunga krisan.

?Capaian tersebut membuktikan, NTT juga bisa menghasilkan komoditas bernilai tambah melalui sentuhan program yang pro petani sekaligus menjadi etalase bagi negara tetangga,? pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: