Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPS: Sulsel Catat 3 Kali Deflasi Hingga Agustus 2017

BPS: Sulsel Catat 3 Kali Deflasi Hingga Agustus 2017 Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Nursam Salam, mengungkapkan perkembangan indeks harga konsumen atau IHK di daerahnya tergolong stabil. Kecuali Januari, inflasi bulanan yang terjadi selalu berada di bawah angka 1 persen. Bahkan, Sulsel sempat mencatatkan tiga kali deflasi sepanjang 2017.
"Sejauh ini, perkembangan IHK atau inflasi/deflasi di Sulsel cukup stabil. Buktinya pada tahun ini sudah tiga kali Sulsel mencatatkan deflasi yakni Maret, Mei dan Agustus," kata Nursam, saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Jumat lalu.
Berdasarkan data BPS, deflasi Sulsel pada Agustus tahun ini merupakan yang tertinggi mencapai 0,26 persen. Itu di atas deflasi pada Mei (0,24 persen) dan Maret (0,18 persen). Kendati demikian, deflasi pada Mei terbilang luar biasa lantaran terjadi pada saat momentum Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Masih merujuk data BPS, untuk inflasi sepanjang 2017 tercatat paling tinggi terjadi pada Januari sebesar 1,12 persen. Disusul Juni (0,97 persen), Juli (0,93 persen), Februari (0,75 persen) dan April (0,33 persen). "Dari lima kota IHK di Sulsel, Makassar paling banyak catatkan deflasi yakni sebanyak tiga kali," tutur Nursam.
Bila dilihat secara tahunan berdasarkan lima kota IHK di Sulsel, Nursam mengimbuhkan atensi khusus perlu diberikan kepada Bulukumba. Tercatat inflasi tahunan pada daerah Selatan di Sulsel itu sudah mencapai 6,35 persen. Jauh di atas angka Sulsel yang baru mencatat 4,58 persen.?
Lebih jauh, Nursam menjelaskan pemicu inflasi ataupun deflasi setiap bulannya selalu berbeda-beda. Khusus untuk Agustus 2017, torehan deflasi sangat dipengaruhi oleh turunnya tarif angkutan udara. Kontribusi angkutan udara tercatat yang paling tinggi mencapai 0,24 persen. Itu di atas angka komoditas pangan yang tidak sampai 0,1 persen.
"Angkutan udara memberikan kontribusi paling besar terhadap pembentukan deflasi sebesar 0,26 persen pada Agustus 2017. Sisanya ya komoditas pangan, seperti cabai rawit, bawang merah, kangkung, bayam, wortel, ikan bandeng, bawang putih, daging ayam ras dan tomat buah," pungkasnya.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: