Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terdapat 22 Kasus Pencurian Sawit Dalam 9 Bulan

Terdapat 22 Kasus Pencurian Sawit Dalam 9 Bulan Kredit Foto: Vicky Fadil
Warta Ekonomi, Pontianak -

Polres Bengkayang mencatat sejak 2016 sampai saat ini, sudah terdapat 22 kasus laporan pencurian sawit yang masuk dan kasus tersebut kembali marak.

"Kasus pencurian yang terjadi selalu saja terkait masalah perusahaan dan warga di sekitarnya. Dari beberapa kasus yang ditangani adalah karena sengketa lahan antara perusahaan dan masyarakat setempat," ujar Kasat Reskrim Polres Bengkayang, AKP Novrial Alberty Kombo saat dihubungi di Bengkayang, Minggu.

Ia menambahkan ada beberapa warga bersikukuh bahwa sawit yang dicuri merupakan hak plasma. Sehingga masyarakat melakukan pemanenan kelapa sawit di lokasi perusahaan.

"Adanya kejadian seperti itu pihak perusahaan merasa dirugikan. Sehingga melaporkan perbuatan warga yang telah melakukan pencurian kelapa sawit," kata dia.

Maraknya pencurian saat ini dicontohkannya seperti yang dilakukan warga Capkala, Ahin (27 tahun) di Kawasan Perkebunan PT. Darmex Agro Kecamatan Lembah Bawang.

"Ahin dilaporkan oleh pihak perusahaan dan kita tindak lanjuti. Laporan tersebut empat hari yang lalu. Kita turun di lapangan dan benar adanya pelaku tengah memanen sawit dan diamankan dengan barang bukti," papar dia.

Menurut Novrial, untuk menghindari permasalahan yang tentunya harus ada sikap dari Pemerintah Kabupaten Bengkayang, perusahaan dan warga di sekitar perkebunan kelapa sawit. Hal itu agar tidak terus terulang kasus pencurian dan konflik antara warga dan perusahaan.

Pelaku, Ahin mengaku dengan warga lainnya mengambil sawit di kebun PT Darmex karena lahan masih sengketa terkait kebun plasma dan inti yang dituntut oleh warga setempat.

"Kita mengambil sawit menggunakan sepeda motor pada sore menjelang malam hari. Untuk satu buah sepeda motor mampu mengangkut sekitar 15-17 tandan buah sawit. Kemudian sawit dibawa dan dijual dengan harga Rp750 per kilogram," kata dia. (ANT)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Gito Adiputro Wiratno

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: