Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Transformasi Bisnis Digital, BTPN Tutup 51 Cabang

Transformasi Bisnis Digital, BTPN Tutup 51 Cabang Kredit Foto: Gito Adiputro Wiratno
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mengaku bakal terus menggenjot penggunaan aplikasi Jenius kedepannya. Tingginya tingkat efisiensi dan juga efektifitas yang dihasilkan dari platform digital itu menjadi salah satu alasan perseroan untuk terus menciptakan inovasi dan pelayanan mumpuni melalui digitalisasi perbankan.

Digital Banking Value Proposition & Product Head BTPN, Irwan Sutjipto Tisnabudi mengatakan salah satu bentuk inovasi yang bakal dilakukan adalah pada Oktober mendatang perseroan akan meluncurkan fitur tambahan yang dinamakan Jenius Pay. Dalam fitur ini, proses transaksi online bagi nasabah akan menjadi lebih mudah dan aman.

"Kami sudah bekerja sama dengan banyak e-commerce. Nantinya melalui fitur baru tersebut, nasabah tidak perlu memasukkan nomor rekening, melainkan hanya memasukkan cashtag atau nama yang digunakan dalam aplikasi Jenius," katanya di Jakarta, Senin (11/9/2017).

Dengan didorongnya penggunaan aplikasi digital tersebut tentu dengan sendirinya akan mengikis operasionalisasi kantor cabang perusahaan. Direktur Kepatuhan BTPN, Anika Faisal mengatakan adanya aplikasi ini membuat perseroan melakukan konversi beberapa kantor pelayanannya.

"Kita ubah jadi kantor cabang BTPN, kalau dulu kan ada mitra usaha rakyat, lalu ada purna bakti. Kita seragamkan menjadi kantor cabang BTPN, di samping itu ada juga beberapa kantor layanan yang kita gabungkan dan ada juga yang dirubah menjadi payment point," tambahnya.

Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia, jumlah kantor cabang pembantu (KCP) perusahaan per Juni 2017 mencapai 695 unit. Padahal per Desember tahun lalu BTPN masih memiliki dan mengoperasikan kantor cabang pembantu sebanyak 746 unit, artinya perseroan telah mengurangi sekitar 51 KCP dalam kurun waktu 6 bulan.

Sementara untuk jumlah layanan payment service point, angkanya bertambah menjadi 161 dari sebelumnya di Desember tahun lalu 148 unit. "Konversi ini sebenarnya sudah kami lakukan sejak lama. Jumlahnya cabangnya yang pasti akan terap berjumlah ratusan," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: