Sulsel Kirim Bantuan Beras untuk Rohingya

Tidak hanya menggalang dana, pemerintah dan masyarakat Sulsel juga mengirimkan bantuan logistik berupa beras kepada pengungsi maupun korban konflik di Rohingya, Myanmar. Pengiriman bantuan tahap pertama dilepas oleh Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, di Landasan Udara Hasanuddin Galaktika Makassar, Senin, (11/9/2017).

Pelepasan bantuan logistik dilakukan oleh Gubernur Syahrul bersama Komandan Pangkalan Udara Hasanuddin Marsma TNI Bowo Budiarto. Tahap awal, Sulsel mengirimkan sebanyak 20 ton beras.?

Rencananya, Sulsel akan mendonasikan 100 ton beras untuk Rohingya. Langkah itu sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang menginginkan seluruh pihak ambil bagian dalam aksi kemanusiaan.

"Pengiriman bantuan beras berdasarkan perintah presiden. Beras itu akan dikirim ke Jakarta dulu. Selanjutnya Presiden Jokowi akan melepasnya ke Rohingya," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Pemprov Sulsel Devo Khaddafi, di Makassar, Senin, (11/9/2017).

Bantuan beras untuk Rohingya dikemas dalam paket karung berisi 15 kilogram. Tahap awal pada pengiriman perdana, Sulsel mengirimkan 1.322 karung beras. Pengiriman beras dari Sulsel tidak lepas lantaran provinsi ini merupakan salah satu lumbung pangan nasional. Merujuk data Bulog pada Agustus 2017, Sulsel menyimpan stok sebanyak 147 ribu ton. Stok itu cukup untuk memenuhi kebutuhan lokal hingga dua tahun ke depan.

Menurut Devo, pengiriman bantuan beras ke Rohingya tidak akan mengganggu ketahanan pangan daerahnya. Toh, stok cadangan beras maupun komoditas pangan lainnya di Sulsel sangat melimpah. Pengiriman beras dari Sulsel untuk Rohingya juga telah beberapa kali dikomunikasikan Gubernur Syahrul dengan Presiden Jokowi.

Komandan Pangkalan Udara Hasanuddin, Marsma TNI Bowo Budiarto, menjelaskan pihaknya menyiapkan pesawat Hercules untuk mengangkut bantuan beras dari Sulsel ke Jakarta. Pihaknya menyiapkan sedikitnya dua pesawat untuk mengangkut semua bantuan yang berkisar 100 ton. "Bantuan beras itu dikirim ke Jakarta. Lalu oleh presiden akan dilepas menuju Aceh untuk selanjutnya dikirim ke Rohingya bila situasinya memungkinkan," tutup Bowo.