Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi - Prabowo Subianto Tarung Ulang di 2019?

Jokowi - Prabowo Subianto Tarung Ulang di 2019? Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki peluang paling besar untuk kembali bertarung dalam arena pemilihan umum Presiden 2019 mendatang. Meski belum melampaui Jokowi, Prabowo memiliki tingkat elektabilitas paling tinggi dibanding sejumlah tokoh lain.

Hal ini setidaknya tampak jelas dalam survei dari Lembaga Centre for Strategic and International Studies (CSIS) periode 23-30 Agustus, di mana elektabilitas Jokowi terus naik dan kini mencapai angka 50,9%. Sementara rival terdekatnya Prabowo Subianto mengalami stagnasi suara.

?Meskipun tingkat elektabilitas Jokowi sudah naik mencapai 50,9%, namun angka tersebut belum menjadi angka aman bagi seorang petahana,? kata Peneliti Departemen Politik dan Hubungan Internasional, CSIS Arya Fernandes dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (12/9/2017).

Arya mengingkatkan bahwa selain poros Joko Widodo dan Prabowo Subianto, tidak menutup kemungkinan terbentuknya poros alternatif bila Demokrat berhasil menarik dukungan dari PPP, PKB,dan PAN. Poros ini diperkirakan mungkin akan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono yang bisa saja menjadi kuda hitam.

?Dukungan terhadap Jokowi masih kuat berasal dari pemilih partai-partai pendukung utama pemerintah seperti PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura PKB, dan PPP.? Namun dua pemilih partai pendukung lainnya seperti PAN dan Hanura masih terbelah dan banyak memilih Prabowo. Sementara dukungan kepada Prabowo solid dari Gerindra, PKS, Demokrat, PBB, dan Perindo,? Papar Arya.

Sementara itu, dari sisi evaluasi terhadap pemerintahan, dukungan terbesar kepada Jokowi berasal dari masyarakat yang mengaku puas dengan kinerja pemerintahan. Sementara masyarakat yang tidak puas cenderung memilih Prabowo Subianto.

?Dari sisi umur meskipun semua segmen umur Jokowi unggul, namun lemah dari segmen umur 20-29 tahun yang banyak memilih Prabowo Subianto,? ucap dia.

Survei CSIS untuk tahun 2017 dilakukan pada tanggal 23-30 Agustus dengan 1.000 responden secara acak (probability sampling) dari 34 provinsi di Indonesia. Responden adalah masyarakat Indonesia yang sudah memiliki hak pilih. Margin of error dari survei ini sebesar 3,1% dan tingkat kepercayaan 95%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: