Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diprotes Amerika soal Rohingya, Pemerintah Myanmar Melunak

Diprotes Amerika soal Rohingya, Pemerintah Myanmar Melunak Kredit Foto: Reuters/Mohammad Ponir Hossain
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tekanan dunia terus membesar pada Selasa agar Myanmar segera mengakhiri kekerasan, yang membuat lebih dari 300.000 warga suku Rohingya mengungsi ke Bangladesh.?Amerika Serikat mendesak negara itu melindungi warga, sementara Bangladesh meminta pembentukan daerah aman, yang memungkinkan pengungsi pulang.?Pemerintahan dengan suku besar Bamar di Myanmar beralasan bahwa mereka menggunakan kekerasan untuk memburu kelompok keras Rohingya, yang menjadi dalang penyerangan sejumlah pos polisi dan pangkalan militer pada 25 Agustus. Mereka mengaku melakukan segala cara untuk tidak menyasar warga.

Kubu pemerintah juga mengatakan bahwa 400 orang tewas akibat pertempuran di negara bagian Rakhine itu.?Pejabat tertinggi lembaga HAM PBB mengecam Myanmar pada Senin karena melakukan "operasi militer kejam" terhadap Rohingya, dan menyebutnya sebagai "contoh tipikal pembersihan etnis." Sementara itu, Amerika Serikat mengatakan bahwa eksodus etnis Rohingya menunjukkan bahwa pasukan keamanan Myanmar tidak melindungi warga sipil. Washington selama ini merupakan pendukung utama transisi demokrasi Myanmar dari pemerintahan junta militer yang kini dipimpin oleh penerima Hadiah Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi.

"Kami mendesak otoritas keamanan Burma untuk menghormati aturan hukum, menghentikan kekerasan dan mengakhiri eksodus pengungsi dari kalangan warga sipil," kata Gedung Putih.

Kementerian Luar Negeri Myanmar sendiri mengaku juga prihatin atas situasi di Rakhine. Namun mereka bersikukuh pasukan militer tengah menjalankan operasi yang bertujuan menegakkan keamanan sebagai respon atas aksi ekstrimisme.

"Pemerintah Myanmar juga merasakan kekhawatiran komunitas internasional terkait pengungsi dan penderitaan masyarakat akibat eskalasi kekerasan yang diakibatkan oleh tindakan terorisme," kata kementerian luar negeri dalam pernyataan tertulis.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: