Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Bangun Kabel Bawah Tanah Senilai 300 Miliar di Madura

PLN Bangun Kabel Bawah Tanah Senilai 300 Miliar di Madura Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan Listrik Negara bangun Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) atau kabel listrik bawah tanah 150 kilo Volt (kV) di Madura. Pembangunan tersebut untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan listrik sekaligus menjaga kehandalan listrik.

Kabel listrik ini membentang sepanjang 8,5 kilometer sirkit (kms) dari Kedinding, Surabaya hingga Tower di ujung jembatan Suramadu sisi Madura yang selanjutnya terhubung dengan jaringan transmisi 150 kV sebanyak 35 Tower menuju ke Gardu Induk (GI) Bangkalan, Madura.

Saifullah Yusuf selaku Wakil Gubernur Jawa Timur meresmikan dimulainya perkejaan pembangunan kabel bawah tanah ini yang bertempat di Desa Sukolilo Barat, Kabupaten Bangkalan. Proyek kabel bawah tanah yang dibangun terdiri dari dua sirkit, yakni sirkit 3 dan 4, bernilai Rp300 miliar dan diharapkan selesai pada Juni 2018.

Kebutuhan listrik di Madura saat ini sebesar 140 MW yang dipasok oleh kabel bawah tanah sirkit 1 & 2? dengan kemampuan sebesar 200 MW. Untuk mengantisipasi pertumbuhan beban dan menjaga kehandalan sistem di pulau Madura, pembangunan sirkit 3 & 4 menjadi salah satu solusi di samping rencana PLN membangun pembangkit di Madura.

Selain proyek kabel bawah tanah, pada kesempatan yang sama juga diresmikan beroperasinya Gardu Induk (GI) yang tersebar di Jawa Timur, yakni GI Altaprima, GI Bambe, GIS Gunungsari, GI Jatigedong, GI Kraksaan, GI Gilitimur, GI Karangpilang.

"Proyek kabel bawah tanah dan Gardu Induk tersebar di Jawa Timur ini adalah bagian program 35.000 Megawatt yang sudah dicanangkan pemerintah pusat sebagai bentuk kerja nyata jajaran PLN untuk menerangi negeri," ujar Direktur PLN Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara, Djoko Rahardjo Abumanan, Rabu (13/9/2017).

Dirinya berharap dengan ketersediaan listrik yang cukup maka diharapkan dapat menarik minat para investor untuk membuka industri di Pulau Madura sehingga meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat Madura. Selain itu, untuk meningkatkan rasio elektrifikasi yang saat ini masih rendah yaitu 66 persen dibandingkan dengan rata-rata Nasional sebesar 91 persen.

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyatakan bahwa masih ada kesenjangan antar kecamatan dan kelurahan, desa dan kota, juga pulau dan daratan.

"Data statistik menunjukkan, kemiskinan di pulau madura masih tinggi. Listrik ini akan mempercepat perbaikan kesejahteraan masyarakat madura.

Saifullah mengamini bahwa pada dasarnya listrik di jatim masih sangat cukup. Tetapi, pasokan ke madura masih sangat terbatas. Maka pembangunan SKTT ini penting untuk memperkuat keandalan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: